Paus Fransiskus Wafat, Umat Katolik Keuskupan Manado Berdoa Selama 9 Hari Berturut-turut

Dia menyatakan, bersyukur untuk kehadiran Paus Fransiskus di tengah-tengah umat sebagai pemimpin umat Katolik se dunia, tapi juga sebagai pemimpin politik dari Negara Vatikan yang mempersatukan bukan hanya umat Katolik.

oleh Yoseph Ikanubun Diperbarui 22 Apr 2025, 15:14 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 15:14 WIB
Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.
Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.... Selengkapnya

Liputan6.com, Manado - Pemimpin umat Katolik se dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada, Senin (21/4/2025) di Vatikan, Italia. Duka cita yang mendalam dirasakan umat Katolik Keuskupan Manado bersama umat Katolik dari berbagai belahan dunia.

“Kita dikejutkan dengan berita meninggalnya Bapak Suci Paus Fransiskus di Vatikan pada pukul 7:35 pagi,” ujar Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.  

Uskup Manado memaparkan, sebagaimana diketahui dari berita bahwa akhir-akhir ini Paus menjalani pemeriksaan dalam kesehatan, dirawat di rumah sakit, dan kemudian sudah kembali di tempatnya. Kemarin umat juga menyaksikan Paus tampil di depan umum di Plaza Vatikan untuk menyapa umat dan memberikan berkatnya.

“Namun hari ini kita mendengarkan berita yang mengejutkan Paus Fransiskus meninggal dunia,” ujar Uskup Manado yang merupakan pemimpin umat Katolik di Provinsi Sulut, Gorontalo, dan Sulteng.

Uskup Manado mengatakan, umat Katolik berduka cita atas peristiwa kematian itu, dan bergabung dengan seluruh umat Katolik di dunia merasakan perginya Paus Fransiskus. Umat Katolik kehilangan pemimpin gereja Katolik se dunia, di kala merayakan Hari Raya Paskah, Senin ini dalam oktaf Paskah Kedua.

“Namun sebagai orang beriman kita percaya bahwa Tuhan memanggil Paus kita, Paus Fransiskus sudah memberikan dirinya untuk gereja bahkan untuk seleruh dunia. Akhirnya dia memberikan dirinya, nyawanya untuk Tuhan,” papar Mgr Untu.

Dia menyatakan, bersyukur untuk kehadiran Paus Fransiskus di tengah-tengah umat sebagai pemimpin umat Katolik se dunia, tapi juga sebagai pemimpin politik dari Negara Vatikan yang mempersatukan bukan hanya umat Katolik. Lewat kepemimpinannya sebagai gembala, umat Katolik menjalin kerjasama dialog dengan berbagai pihak.

“Ini untuk membangun dan merajut persaudaraan sejati, dan untuk mengungkapkan belarasa belas kasihan pada orang yang membutuhkan,” tuturnya.

Pada hari-hari ini, umat Katolik beduka-cita, dalam dalam tradisi Gereja Katolik selama 9 hari ada doa-doa untuk mengenang  Bapak Suci Paus Fransiskus.

“Di Keuskupan Manado merencanakan Misa Requem bersama di Katedral, namun di seluruh gereja di Keuskupan Manado kiranya doa-doa terus dipanjatkan selama sembilan hari berturut-turut,” ujar Uskup Manado sambil menambahkan, doa-doa itu untuk kebahagiaan surgawi dari Bapa Suci Paus Fransiskus.

Uskup Manado mengatakan, lewat peristiwa kematian ini umat merasa dipersatukan satu sama lain, dan juga membangun hidup bersama ini untuk tetap merakan Paskah sebagai hari kebangkitan Tuhan. Bahwa Tuhan tetap hadir, hidup dalam peristiwa hidup manusia pun dalam kematian.

“Sebagaimana Yesus sudah mengalami, Allah tidak meninggalkan Dia. Yesus bangkit, kita juga percaya Paus Fransiskus mengambil bagian dalam kebangkitan dan kemuliaan Tuhan,” tutur Uskup Manado.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya