Liputan6.com, Jakarta - Pihak Polda Metro Jaya menegaskan, tak ada satu pun Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat organisasi (MPO) yang meninggal dunia saat aksi unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 21 Mei 2018 lalu.
Pernyataan tersebut sekaligus membantah kabar yang beredar di media sosial yang menyebutkan ada yang meninggal dunia saat aksi itu.
Baca Juga
"Itu hoax," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 25 Mei 2018.
Advertisement
Meski demikian, Argo mengakui banyak mahasiswa dan anggota yang mengalami luka-luka pasca kerusuhan itu. Namun, mereka sudah mendapatkan perawatan medis dan dipulangkan.
"Mahasiswa HMI MPO yang unjuk rasa ditangkap pada malam itu, tidak ada yang ditangkap tapi kita obatkan, dibawa ke RS lalu dipulangkan," ujar dia.
Â
Klarifikasi HMI MPO
Hal ini pula ditegaskan oleh Humas HMI MPO Cabang Jakarta Muhammad Nur Kelrey yang mengatakan, kalau kadernya bernama Irfan Maftuh masih dalam perawatan medis.
Berikut pernyataannya :
Mohon Ijin Jenderal HMI MPO yang aksi kemarin di istana kami minta klarikfikasinya juga sbb :
Asslmkm wr.wb.
Klarifikasi
Sehubungan dengan beredarnya foto-foto terkait meninggalnya salah satu masa aksi 21 mei 2018 di Depan istana negara, maka kami dari pengurus HMI MPO Cabang Jakarta mengklarifikasi terkait hal tersebut, bahwa; foto yg beredar itu *_TIDAK BENAR_* dan sampai saat ini saudara *IRFAN MAFTUH* baik -baik saja dan masih rawat jalan.
Dan meninggalnya kader asal Medan atas nama saudara jefri bulek Siregar itu bukan karena aksi tgl 21 - 08 - 2018 kemarin di depan istana, Jefri bulek Siregar meninggal karena sakit, bukan karena ikut aksi apalagi dipukuli polisi.Atas perhatian nya, kami ucapakan terimakasih kepada seluruh kader, alumni HMI dan teman2 media.
Wassalam*Muhammad Nur Kelrey*Humas HMI MPO Cabang Jakarta
Mengetahui:*Al Azhar Musa*Ketua CabangCp : 0852 5657 8653 (Ahmad)
Cp : 0852 5009 3434 ( Al Azhar)
Reporter: ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement