Aktivitas Penerbangan Sempat Ditutup, Ini Penjelasan Bandara Ngurah Rai

Otoritas Bandara Ngurah Rai,Bali memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas bandara.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 29 Jun 2018, 13:59 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 13:59 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Agung kembali terjadi diawali dengan suara gemuruh pada Kamis (28/6/2018) siang dan membuat warga Karangasem yang berdomisili di radius empat kilometer dari gunung merasa khawatir. Hingga Jumat (29/6/2018) pagi Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik. Erupsi kali ini membuat hembusan kolom abu vulkanik yang cukup tinggi.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Jumat (29/6/2018), saat ini, PVMG masih menetapkan status Gunung Agung berada di level tiga atau siaga dengan kawasan rawan bencana berada dalam radius empat kilometer agar tetap dikosongkan.

Otoritas Bandara Ngurah Rai,Bali memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas bandara. Aktivitas penerbangan di bandara terpaksa ditutup dengan alasan keselamatan penerbangan akibat erupsi Gunung Agung. Penutupan dilakukan sejak Pukul 03.00 WITA hingga Pukul 19.00 WITA. Citra satelit menjelaskan bahwa sebaran abu vulkanik menutup area udara Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

"Hasil daripada Ngurah Rai ini ternyata kita harus menutup demi keselamatan," terang Herson selaku Kepala Bandara Wilayah IV Bali Nusra

Pihak otoritas bandara akan melakukan evaluasi setiap dua jam untuk memutuskan apakah penutupan aktivitas bandara diperpanjang atau akan dibuka kembali.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya