Tim SAR Siapkan 2 Opsi Terkait Ditemukannya KM Sinar Bangun

Tim SAR gabungan terus berusaha mencari cara mengangkat korban dan bangkai Kapal Motor Sinar Bangun

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Jun 2018, 16:23 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 16:23 WIB
KM Sinar Bangun
Djarot-Sihar berduka atas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Istimewa)

Liputan6.com, Medan - Tim SAR gabungan terus berusaha mencari cara mengangkat korban dan bangkai Kapal Motor Sinar Bangun yang terdeteksi Remotely Operated Vehicle (ROV) di kedalaman 450 meter Danau Toba.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, sembari berusaha dan mencari cara, tim SAR gabungan juga sempat menyiapkan dua opsi, yaitu tetap berusaha mengangkat korban dan bangkai kapal atau melakukan tabur bunga, serta mendoakan para korban.

"Tapi opsi masih rencana ya, belum diputuskan. Kita masih berusaha sekuat tenaga," kata Budiawan, Jumat (29/6/2018).

Diungkapkan Budiawan, dari dua opsi tersebut nantinya akan dirundingkan terlebih dahulu dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah (Pemda), Badan SAR Nasional (Basarnas), dan keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun.

"Opsi pertama merelakan korban KM Sinar Bangun tetap berada di dasar danau. Opsi kedua tetap dilakukan pengangkatan jasad korban, tapi memerlukan waktu lama," ungkapnya.

Diakui Budiawan, setelah terdeteksinya korban dan bangkai KM Sinar Bangun pada pencarian hari ke-11 atau Kamis, 28 Juni 2018, tim SAR gabungan juga telah berunding dengan berbagi pihak, seperti pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat dan juga keluarga korban.

"Itu yang menjadi rapat kami. Kita sudah menemukan target. Namun ada permasalahan untuk pengangkatan. Tapi opsi yang muncul belum diputuskan," ucapnya.

Budiawan menerangkan, pada pencarian hari ke-12 ini tim SAR gabungan masih mengandalkan pukat harimau dan ROV. Untuk ROV yang bekerja di perairan Danau Toba dibantu dengan alat terbaru, yang sudah didatangkan untuk memperjelas gambar dari ROV mengenai objek KM Sinar Bangun.

21 Orang Selamat

Basarnas
Basarnas terus berupaya mencari korban dan KM Sinar Bangun di Danau Toba. (Liputan6.com/Reza Efendi)

"Kita masih pencarian dengan ROV, dua pukat harimau di KMP Sumut I dan KMP Sumut II. Target dua aja, pertama menemukan korban dan kedua pemantauan dari udara," terangnya.

Sesuai data Basarnas, 21 orang dinyatakan selamat dari peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia dan 164 orang lainnya masih hilang.

Dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun yang terjadi pada Senin, 18 Juni 2018, pihak kepolisian sudah menetapkan lima orang tersangka.

"Kita meminta doa restu kepada masyarakat agar KM Sinar Bangun bisa secepatnya diangkat. Karena tim SAR masih bekerja. Kita berdoa agar bisa menyelesaikan tugas-tugas," Budiawan menandaskan. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya