Liputan6.com, Sampang - Kericuhan terjadi saat massa simpatisan pasangan calon (Paslon) Bupati Sampang Hermanto Subaidi dan Suparto, yang kalah dalam perhitungan manual KPUD, melempari Kantor Panwaslu dengan batu.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (10/7/2018), tak ingin aksi anarkis semakin membesar, polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Dalam unjuk rasa ini, massa menuntut dilakukan pencoblosan ulang dan penghitungan ulang dalam Pilkada Sampang.
Advertisement
Pihak Panwaslu sendiri tidak bisa menjawab protes pengunjuk rasa, karena harus menunggu proses laporan di Bawaslu Pusat.
Tak puas dengan jawaban Panwaslu, massa kemudian bergeser ke Kantor KPUD Sampang. Massa meminta KPUD tidak menetapkan pemenang Pilkada, karena masih dilakukan banding.
Berdasarkan hasil penghitungan suara di KPUD Sampang, pasangan Slamet Junaidi dan wakilnya Abdullah Hidayat, meraih suara terbanyak dengan perolehan suara 257.121.
Disusul pasangan Hermanto Subaidi dan Suparto di urutan kedua, dengan selisih suara hanya 4.455 suara. Sedangkan pasangan Hisan dan Abdullah Mansur, jauh tertinggal dalam perolehan suara karena hanya memperoleh 166.059 suara. (Bayu Wibowo)