Liputan6.com, Palangka Raya - Dugaan tindak kekerasan fisik dilakukan oleh oknum di lingkungan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah terhadap peserta aksi "Perkemahan Sabtu-Minggu Rakyat Melawan dan Lapak Baca" di Tugu Soekarno, Palangka Raya, pada Sabtu (12/4/2025) malam. Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPRD Kalteng, Arthon S Dohong, menyatakan kesediaannya bertanggung jawab, Senin (14/4/2025) sore. "Kekerasan mana? Lapor aja, gak papa kok. Saya bertanggung jawab terhadap security karena itu lingkungan DPR," ujar Arthon S Dohong kepada wartawan seusai mengikuti kegiatan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng.
Aksi yang diikuti sekitar 20 mahasiswa dan pelajar ini awalnya berlangsung damai. Mereka menggelar lapak baca dan diskusi mengenai fenomena hukum dan politik di Indonesia di Tugu Soekarno, tepat berseberangan dengan gedung DPRD Kalteng. Namun situasi berubah sekitar pukul 22.00 WIB ketika sejumlah petugas keamanan dari gedung DPRD keluar dan menghampiri para peserta aksi.
"Pada pukul 22:25 WIB puluhan orang keluar dari dalam lingkungan Gedung DPRD Kalteng hendak membubarkan paksa aksi. Kami mencium bau alkohol dari orang-orang tersebut," kata Satria Bintang Erja Hamadani, salah satu peserta aksi.
Advertisement
Dalam insiden tersebut, seorang mahasiswa bernama Glenio Sahat mendapat pukulan di bagian wajah. Mahasiswa lainnya mengalami luka melepuh akibat terkena kopi panas, dan beberapa peserta lain mengalami kekerasan verbal. Kasus ini telah dilaporkan secara resmi ke Polres Palangka Raya. Para peserta aksi mendesak agar DPRD Kalteng juga bertanggung jawab secara moral terkait insiden tersebut.
Sementara itu, dalam pidatonya di acara Halalbihalal Kebangsaan, Arthon menyinggung aksi demonstrasi penolakan UU TNI yang digelar di DPRD Kalteng sebelumnya. Dia mengutuk aksi yang disebutnya anarkis. "Terjadi huru-hara, pecah pintu kaca gedung DPR, saya sebagai orang tua merasa terganggu oleh aktivitas mahasiswa seperti itu," ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Bintang mendesak Arthon untuk konsisten dengan pernyataannya. Ia meminta ketua DPRD mengambil sikap yang mencerminkan pernyataannya terhadap aksi anarkis yang dilakukan oknum-oknum di lingkungannya. "Kami kecewa dan mengecam keras aksi barbar dari orang-orang di lingkungan wakil rakyat itu. Kami mendesak pertanggungjawaban moral," tegas Bintang.