Penyebab Kebakaran di Pelabuhan Benoa Diduga Faktor Human Error

Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan kapal-kapal kecil untuk menjangkau lokasi kapal yang terbakar.

oleh Maria Flora diperbarui 10 Jul 2018, 14:14 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 14:14 WIB

Liputan6.com, Bali - Asap dan api masih terlihat di sejumlah kapal yang terbakar di dermaga barat Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa pagi, 10 Juli 2018.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (10/7/2018), upaya pemadaman hingga pagi tadi masih dilakukan oleh pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Benoa.

Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan kapal-kapal kecil untuk menjangkau lokasi kapal yang terbakar. Selain angin kencang, upaya pemadaman terkendala lokasi kapal yang terbakar. Beberapa kapal berada di laut.

"Kejadiannya ini di laut dan jangkauannya sendiri. Apabila terjadi di dermaga masih bisa diatasi," ujar Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Pelabuhan Benoa M. Mustajib.

Pasca-kebakaran, pihak pengelola dermaga barat Benoa juga melakukan upaya pembersihan. Puing-puing kapal akan dibersihkan bertahap agar tidak mengganggu operasional kapal lain. Data terakhir, jumlah kapal ikan yang terbakar mencapai 43 kapal.

"Kita akan duduk bersama kepada semua pihak terkait mitigasi, tidak mungkin kita sendiri," kata GM PT Pelindo III Benoa Wayan Eka Putra.

Penyebab pasti kebakaran yang terjadi sejak Senin dini hari, 9 Juli 2018 ini masih dalam penyelidikan Polda Bali. 13 anak buah kapal (ABK) kini telah diperiksa petugas. Faktor kesalahan manusia diduga menjadi penyebab kebakaran kapal terbesar di Bali ini. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya