ICW Sarankan Jokowi Libatkan KPK Cek Rekam jejak Bakal Cawapresnya

Donal menyampaikan, akan lebih baik lagi jika Jokowi menyerahkan nama bakal cawapresnya untuk dicek KPK.

diperbarui 17 Jul 2018, 08:21 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2018, 08:21 WIB
[Bintang] Lalu Muhammad Zohri Dapat Hadiah Renovasi Rumah dari Jokowi
Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta. (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta - Presiden Jokowi menyebut empat tokoh berpeluang menjadi bakal cawapresnya di Pilpres 2019 mendatang. Empat tersebut yaitu Mantan Ketua MK Mahfud MD, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Namun demikian belum diketahui siapa yang paling berpeluang besar digaet Jokowi menjadi cawapres. Peneliti Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz menyampaikan, pada periode 2014-2019, Presiden Jokowi masih memiliki kekurangan dalam isu penegakan hukum.

Untuk menutup celah kekurangan itu, Jokowi disarankan memilih figur yang rekam jejaknya bersih. Bebas pelanggaran hukum khususnya dugaan korupsi.

“Harus diseleksi dari aspek integritas sebab Jokowi kan kurang dalam sisi hukum, maka penting cari calon wakil presiden yang punya kapasitas menutupi itu,” kata Donal saat dihubungi awak media, Senin, 16 Juli 2018.

Donal menyampaikan, akan lebih baik lagi jika Jokowi menyerahkan nama bakal cawapresnya untuk dicek KPK. Tujuannya agar dirinya tak salah memilih orang yang berpotensi tersandera masalah hukum.

"Tidak hanya soal bagaimana nanti di kampanye, tapi soal jalannya pemerintahan itu yang paling penting nantinya. Rekam jejak itu tentu harus jadi pertimbangan,” ungkapnya.

Saat ini, menurut Donal, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dinilai salah satu yang cocok menjadi calon wakil presiden untuk Jokowi pada Pilpres 2019.

"Saya berpikir dan berani untuk mencoba untuk menawarkan nama yang ideal, Profesor Mahfud," ungkap Donal seperti dilansir dari Jawapos.com

Dia menilai, Mahfud memenuhi tiga syarat ideal menjadi cawapres, yakni bersih dan negarawan karena pernah menjadi Ketua MK, memiliki visi penegakan hukum dan demokrasi yang kuat, serta konsisten karena merupakan Guru Besar Hukum.

"Jadi Mahfud ini berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis," kata dia.

Dinilai Berpengalaman

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menyampaikan Mahfud punya nilai plus. Yakni berpengalaman dalam pemerintahan karena pernah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, serta Menteri Pertahanan.

Lebih jauh, Airlangga mengungkapkan berdasarkan hasil survei The Initiative Institute pada 10-15 Juli 2018, Mahfud MD juga dianggap lebih layak menjadi cawapres pendamping Jokowi karena dikenal sebagai tokoh Islam dan profesional. Jika didampingi Mahfud, kata Airlangga, Jokowi bisa menangkal isu politik identitas dan SARA.

"Pak Mahfud ini dekat dengan masyarakat Islam, tidak saja Islam moderat tapi semua kelompok," pungkasnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Jawapos

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya