Polemik Desain Trotoar Baru Jalan Sudirman Halangi Halte

Di balik keindahannya, trotoar baru di Jakarta menyimpan polemik karena area hijau yang ditanami rumput menghalangi warga mengakses halte.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Jul 2018, 12:35 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 12:35 WIB
Trotoar baru di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)
Trotoar baru di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Trotoar baru di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, mulai terlihat indah dengan adanya area hijau. Namun, di balik keindahannya, trotoar baru itu menyimpan polemik karena area hijau yang ditanami rumput menghalangi warga mengakses halte.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (25/7/2018), di trotoar mulai dari Patung Jenderal Sudirman hingga Gedung Indofood, terlihat hanya ada dua titik celah pejalan kaki bisa naik atau turun dari transportasi umum, tanpa menginjak area hijau.

Seorang warga bernama Rohmat (32) mengaku, perbaikan trotoar dengan area hijau saat ini menjadi menyulitkan. Menurut dia, akses untuk naik atau turun dari kendaraan umum menjadi tak leluasa.

"Kalau di jam sibuk, kalau menunggunya di jalur pejalan kaki, antre gitu bisa kecolongan busnya, sudah padat. Kita jadi rebutan, jadi mau enggak mau nunggu di jalan raya saja," ujar dia.

Berbeda dengan Rohmat, Winda (27) menanggapi positif adanya rumput di depan trotoar yang menghalangi akses transportasi publik tersebut.

"Biar lebih rapi, naiknya enggak amburadul, jadi cuma satu titik saja," kata dia yang tengah menunggu metro mini di seberang Halte Transjakarta Dukuh Atas.


Cari Solusi

Trotoar baru di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)
Trotoar baru di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan, polemik yang terjadi di sepanjang jalur pejalan kaki tersebut tengah dicarikan solusi. Pemprov DKI Jakarta nantinya akan mengkaji opsi terbaik apa yang akan dilakukan untuk mempermudah akses pejalan kaki menggunakan transportasi umum di sepanjang jalan tersebut.

"Nanti akan kita lihat bagaimana mobilitasnya. Apakah nanti ada ramp atau konektor," kata Sandiaga di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018.

Mobilitas warga untuk menggunakan transportasi publik selama ini memang tidak ada batasan. Bus, taksi, atau ojek dapat berhenti tepat di pinggiran trotoar pejalan kaki meski tak ada halte.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya