Pengakuan Pendaki Gunung Rinjani usai Diselamatkan Tim SAR

Saat gempa Lombok terjadi, ada seorang pendaki asal Makassar atas nama Muhammad Ainul Taksima yang tewas tertimpa bebatuan.

oleh Maria Flora diperbarui 31 Jul 2018, 07:56 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 07:56 WIB

Fokus, Lombok - Satu persatu para pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak sejak Minggu pagi akibat gempa bumi, akhirnya bisa evakuasi dan turun melalui pos satu pintu pendakian di Dusun Bawak Nao, Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (31/7/2018), mereka langsung didata dan diberi suplai makanan dan minuman. Wajah mereka nampak lelah, namun lega karena berhasil dievakuasi.

Tim SAR gabungan mencatat 386 pendaki yang sudah berhasil divekuasi. Terdiri dari 205 orang pendaki WNI asal Palembang, Jakarta, dan Bandung, serta 181 orang warga asal Thailand dan Prancis.

Berdasarkan data di pos pendakian, saat ini masih ada 174 pendaki yang masih berada di kawasan atas Gunung Rinjani. Mereka tersebar di sekitar Danau Segara Anak serta di kawasan Pelawangan.

Para pendaki menuturkan pascagempa seluruh jalur pendakian retak dan longsor. Sehingga mereka sulit mengenali jalur dan tidak berani melewatinya, karena takut terjebak longsoran tanah atau terkena guguran batu.

"Ada longsor dari jalur Senaru dan goyang sangat keras. Kemudian saya jalan, dan menemukan ada orang yang meninggal asal Makassar," ungkap pendaki asal Palembang, Okstama.

Saat gempa terjadi, ada seorang pendaki asal Makassar atas nama Muhammad Ainul Taksima yang tewas tertimpa bebatuan. Rencanananya 165 Tim SAR gabungan akan melanjutkan proses evakuasi pada Selasa pagi termasuk membawa jenazah Ainul Taksima. (Rio Audhitama Sihombing)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya