Liputan6.com, Jakarta - Senyum semringah masih tampak dari bibir Imron meski pemecahan Guiness World Records tari poco-poco di sepanjang Jalan MH Thamrin - Sudirman, Jakarta Pusat, sudah selesai. Keceriaan itu juga terpancar dari ribuan peserta tari poco-poco lainnya.
Kegembiraan tersebut diekspresikan dengan berfoto bersama, swafoto, bikin videoblog atau vlog, hingga bercengkerama antarpeserta.
"Kita sebagai warga Indonesia merasa bangga. Selama ini kan kita disibukkan dengan aktivitas-aktivitas. Ini ada terobosan baru yang sangat bagus," ujar Imron di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).
Advertisement
Pria paruh baya yang sehari-hari mengajar di SMPN 236 Cakung, Jakarta Timur itu menilai, pemecahan rekor dunia tari poco-poco sangat tepat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Terlebih untuk menjaga karya bangsa dari klaim luar negeri.
"Ini saya rasa sangat tepat untuk menjaga kebudayaan kita supaya tidak terlempar keluar atau dikuasai negara lain. Dengan adanya ini kami merasa bangga," tuturnya.
Hartono, guru SMPN 193 Cakung, Jakarta Timur mengakui ada sedikit perbedaan senam poco-poco yang biasa ia lakukan dengan hari ini. Namun secara umum, gerakan dasarnya, sama.
"Secara dasar sama gerakannya. Tapi ini ada sedikit variasi-variasi aja," ucap Hartono.
Untuk menyamakan gerakan, para guru ini telah berlatih selama dua minggu terakhir. Mereka dibimbing oleh instruktur yang dikirim langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kebahagiaan juga dirasakan Feri Pratama dan Rian Amriansyah. Kedua siswa kelas XI SMAN 110 Jakarta Utara itu bangga bisa mengambil peran dalam mengukir sejarah.
"Kesannya keren sekali ini. Seneng banget bisa nyetak rekor dunia, bisa jadi bagian dari sejarah," kata Feri.
Keduanya mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Latihan pun telah dilakukan sekitar 10 kali dengan dipandu instruktur utusan Kemenpora.
Bahkan siswa-siswa SMAN 110 Jakarta Utara ini telah bersiap sejak pukul 2.00 WIB dini hari tadi hanya untuk mengikuti pemecahan rekor tarian poco-poco yang tak lebih dari 15 menit. Namun usaha tersebut cukup sebanding dengan hasil yang mereka terima.
"Sampai sini sekitar jam 3.00 tadi. Tapi nggak apa-apa. Tetap senang, acaranya sukses dan bisa nyetak rekor dunia," ucap Rian.
Â
Puluhan Ribu Masyarakat
Senam atau tari poco-poco ini diikuti oleh puluhan ribu masyarakat dari berbagai elemen. Pemecahan rekor dunia ini juga diikuti oleh Presiden Joko Widodo didampingi ibu negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya Mufidah Kalla, serta sejumlah menteri dan pejabat negara.
Selain diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia, pemecahan rekor dunia tari poco-poco ini juga untuk memeriahkan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yang akan resmi dibuka pada 18 Agustus mendatang.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement