PSI: Jokowi Hanya Kasih Tau Cara Bertahan dari Fitnah Lawan

Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, arahan Presiden Jokowi kepada relawan jangan disalahartikan apalagi dipelintir.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 06 Agu 2018, 05:42 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 05:42 WIB
Keluarkan SP3, Bareskrim Hentikan Kasus Iklan PSI
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni memberi keterangan saat konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). Bareskrim Polri telah memberhentikan kasus dugaan pelanggaran pemilu oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, arahan Presiden Jokowi kepada relawan jangan disalahartikan apalagi dipelintir. Arahan Jokowi justru agar para relawan menjauhi kampanye negatif.

Menurut Raja, arahan Jokowi di Bogor kemarin hanya strategi bertahan dalam membendung fitnah dari lawan. Jadi, kata Raja, tidak ada maksud provokasi atau arahan untuk tawuran.

"Kalau kita baca utuh, justru pak Jokowi melarang agar tidak terjadi caci maki, tidak ada fitnah, berkampanye dengan positif. Tapi kalau seandainya ada yang mengajak berantem jangan takut, artinya ini adalah posisi defensif ya bertahan, bukan ofensif (menyerang)," kata Raja di kantornya, Jakarta, Minggu (5/8/2018).

Raja Juli menambahkan, harusnya semua pihak bisa mengambil inti atau substansi dari arahan Jokowi kemaren. Terlebih para politisi. Jadi, imbuh Raja, jangan justru momentum itu diambil untuk menyerang balik Jokowi.

"Pernyataan Pak Jokowi ini dipotong, dicabut dari konteks sehingga seolah-olah pak jokowi menjadi provokasi dan mengajurkan relawan untuk berantem di bawah. Jangan diambil bagian bahwa pak jokowi mengajarkan relawan untuk berantem. Bukan itu," beber Raja Juli.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya