Liputan6.com, Jakarta Gelaran Asian Games yang berlangsung 18 Agustus hingga 2 September 2018, menghasilkan banyak sampah di sejumlah titik. Tak hanya sampah biasa, tapi juga sampah berbahaya dan beracun.
Namun, masalah ini ternyata sudah diantisipasi pihak panitia dengan menggandeng sejumlah rekanan dari swasta. Direktur Utama PT Arah Gufron Mahmud mengatakan, pihaknya adalah satu pihak yang mendapat izin untuk menangani masalah masalah sampah berbahaya di ajang Asian Games.
"Kita berterimakasih atas kesempatan ini. Ini amanat besar. Kami berkomitmen ikut membantu memperbaiki praktik pengelolaan limbah B3 agar sesuai standar pengendalian lingkungan hidup," ujar Gufron melalui pesan tertulis Senin (27/8/2018).
Advertisement
PT Arah, sebagai perusahaan yang diberi izin untuk mengolah limbah Asian Games, menyediaan perlengkapan, pelatihan, pelayanan transportasi dan pemusnahan limbah B3 medis dan non-medis untuk seluruh venue penyelenggaraan Asian Games 2018.
Perlengkapan yang disediakan berupa 15 wheel-bin ukuran 240 liter, 110 infectious bin, 750 safety box, plastik kuning kemasan limbah medis, 5 unit cool-box 125 liter, dua unit coldstorage,dan 5 unit drop-box khusus limbah B3.
Perlengkapan tersebut dibutuhkan untuk penanganan limbah B3 medis infeksius yang mungkin dihasilkan dari tiap posko kesehatan (medical station) di 170 venue pertandingan, 100 medical room bagi dokter kontingen dari 45 negara peserta di Wisma Atlet, 2 medical clinic, dan 1 medical center.
"Semua fasilitas medis tersebut tersebar di Jakarta dan Palembang, serta Jakarta Sub-urban yang meliputi Puncak, Bogor, Cikarang, Bekasi, Bandung, Majalengka, Subang dan Banten," ujarnya.
Melalui Asian Games 2018 ini, sambungnya, pihaknya bersama-sama memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat dalam halpengelolaan limbah B3 dengan tepat dan benar.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Saksikan video pilihan di bawah ini: