6 Atlet Paralayang Pengisi Acara Festival Pesona Palu Dikabarkan Hilang

Selain penari, enam atlet paralayang juga belum diketahui keberadaannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2018, 11:28 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 11:28 WIB
Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Seorang pria memeriksa kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo/Rifki)

Liputan6.com, Jakarta - Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018 sedianya digelar pada 28 hingga 30 September. Namun, gempa bumi disertai tsunami terjadi di Palu menyapu tempat acara festival tahunan itu.

Puluhan hingga seratusan orang pengisi acara yang sebagian merupakan para penari, hingga ini belum diketahui nasibnya. Selain penari, enam atlet paralayang juga belum diketahui keberadaannya usai terjadi gempa disertai tsunami. Satu di antaranya merupakan warga negara Korea Selatan.

Kabar tersebut diunggah akun instagram @crack.palinggi.

"Please, Pray for 6 paragliding friends staying at the Roa-Roa Hotel during the earthquake 7.7 SR in Palu, Central Sulawesi," tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com.

Dalam unggahannya, akun itu turut menulis para atlet yang masih hilang, yakni:

1. Franky Kowaas

2. Ardi Kurniawan (Gundul)

3. Petra Mandagi

4. Lee Dongjin (South Korea)

5. Reza C Kambey

6. Gleen Mononutu

7. Serda Fahmi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

50 Orang Masih Tertimbun

potret terkini Palu-Donggala usai gempa (foto: Twitter/@bagjasatiya)
Potret terkini Palu-Donggala usai gempa (foto: Twitter/@bagjasatiya)

Proses evakuasi para korban gempa Palu di Hotel Roa-Roa masih terus berlangsung. Basarnas memperkirakan ada puluhan orang yang tertimbun dalam bangunan tersebut.

"Evakuasi korban tertimbun gempa Palu di Hotel Roa-Roa Kota Pqluterus dilakukan Tim SAR Gabungan dikoordinir Basarnas. Diperkiran terdapat 50 orang di bawah reruntuhan bangunan. Alat berat diperlukan untuk evakuasi," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya yang dikutip Liputan6.com, Minggu (30/9/2018).

Hotel Roa-Roa yang terletak di Jalan Pattimura itu berlantai delapan. Bangunan itu rata dengan tanah. Hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

Selain itu, di pusat perbelanjaan terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan, juga ambruk. Diduga masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak dalam mal empat lantai yang dibangun tahun 2006 itu.

Menurut salah seorang pegawai mal yang ditemui, para korban gempa Palu yang terjebak di dalam mal yang ambruk sebagian itu belum dievakuasi.

Sementara di Rumah Sakit Budi Agung Palu di Jalan Maluku, terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura. Sedangkan seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit.

Sebagian ruang pasien belum ditangani secara medis karena belum ada dokter yang menangani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya