Doa Menag Lukman di Hari Kesaktian Pancasila: Jauhkan dari Dendam Masa Lalu

Lewat doanya, Menag Lukman berharap Indonesia bisa semakin berkomitmen dalam bersyukur dan senantiasa bersatu, dan terus menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroIka Defianti diperbarui 01 Okt 2018, 10:09 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 10:09 WIB
Bahas Anggaran, Menag Lukman Hakim Raker Dengan Komisi VIII DPR
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat mengikuti Raker dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9). Raker tersebut membahas Rencana Kerja/Anggaran Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berdoa agar Hari Kesaktian Pancasila bisa menjauhkan bangsa Indonesia dari dendam masa lalu.

"Ya Allah curahkanlah petunjuk-Mu agar kami tak tersandera dendam sejarah kelam di masa lalu, agar kami membangun masa depan tetap bersatu," uap Menag Lukman pada upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).

Lewat doanya, Menag Lukman berharap Indonesia bisa semakin berkomitmen dalam bersyukur dan senantiasa bersatu, dan terus menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur.

"Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum meneguhkan komitmen bangsa menegakkan persatuan sepenuh jiwa, jadikan lah kami bangsa pandai mensyukuri nikmat Mu," lanjut Menag Lukman.

Menag Lukman pun meminta agar ragam budaya Indonesia dapat semakin mengikat tali persaudaraan yang adil untuk seluruh tumpah darah Indonesia.

"Ya Allah anugerahilah kami kearifan dalam keragaman, tuntunlah kami mengedepankan kemajemukan sebagai modal anak bangsa merawat persaudaraan, kemajemukan yang bersinergi mewujudkan keadilan sosial mensejahterakan keadilan sosial," Menag Lukman menutup doanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2018 digelar di Lapangan Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi inspektur upacara.

Upacara diikuti sejumlah pejabat, di antaranya Wakapolri Komjen Pol Ari Dono, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Presiden Jokowi masuk ke lapangan upacara bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Negara Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla sekitar pukul 07.59 WIB. Upacara dibuka oleh laporan Komandan Upacara kepada Jokowi.

Sementara itu, teks Pancasila dibacakan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Setelah itu Undang-Undang Dasar dibacakan oleh Oesman Sapta Odang.

Dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan ikrar kesetiaaan kepada Pancasila oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Akomodir Nilai-Nilai Religi

Partai Nasdem menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Otonomi Daerah Syahrul Yasin Limpo menyatakan, peringatan Kesaktian Pancasila merupakan bentuk ideologi yang mempersatukan Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Dia juga menyebut Pancasila merupakan pemersatu berbagai kebudayaan yang berbeda, mulai dari baju adat, bahasa daerah dan sebagainya.

"Dan di dalam Pancasila ini mengakomodasi nilai-nilai religi yang kita miliki secara bersama apapun agama kita. Rasa perikemanusiaan adalah kita empati secara nasional, tidak ada bangsa di ujung sana yang merasa terhina, tertindas, miskin, dan kita tidak merasa, itu lah Pancasila," kata dia pada Senin (1/1/2018)

Dia menjelaskan Pancasila tetap teguh meskipun pernah diganggu dengan berbagai politik separatis. Karena hal itu, Syahrul mengimbau Pancasila tidak hanya sebagai jargon semata.

"Saya kira ini harus kita lahirkan, tidak hanya menjadi jargon," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya