Minim Transportasi, Pengungsi Korban Gempa Palu Tertahan di Tenda Darurat

Suasana haru menyelimuti kedatangan pengungsi gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang baru saja tiba di Mamasa, Sulawesi Barat.

oleh Maria Flora diperbarui 06 Okt 2018, 13:55 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2018, 13:55 WIB

Fokus, Donggala - Sejumlah korban selamat gempa dan tsunami Sulawesi Tengah terus  mengungsi. Sebagian di antaranya mengungsi menuju daerah Sulawesi Barat, di mana terdapat berbagai tempat penampungan sementara.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (6/10/2018), suasana haru menyelimuti kedatangan pengungsi gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang baru saja tiba di Mamasa, Sulawesi Barat.

Sabtu dini hari, puluhan pengungsi tiba di aula Gereja Toraja, Mamasa, Sulawesi Barat, yang digunakan sebagai posko penampungan sementara para pengungsi dengan menggunakan empat unit truk pemerintah daerah.

Ini adalah gelombang pertama dari pengungsi. Minimnya sarana transportasi memaksa sebagian di antara mereka tertahan di tenda-tenda darurat. Para pengungsi yang mayoritas berasal dari Kota Palu dan Donggala ini telah melakukan perjalanan selama dua hari. Banyak di antara mereka yang kelelahan sehingga harus mendapatkan pemeriksaan medis.

Sementara di Majene, Sulawesi Barat, sejumlah korban tiba di posko persinggahan Masjid Agung Ilaikal Masyir. Para pengungsi yang terluka mendapatkan perawatan medis dari para petugas yang berjaga.

Mereka tiba dengan menggunakan berbagai angkutan berupa kendaraan umum dan truk pemerintah. Dalam empat hari terakhir, ribuan pengungsi tercatat singgah di posko.

Selain bantuan medis, para pengungsi juga diberikan makanan minuman dan sejumlah pakaian layak yang telah disiapkan. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya