Jembatan Putus, 3 Ribu Korban Banjir Bandang di Padang Terisolasi

Satu-satunya alat transportasi warga untuk bisa beraktivitas keluar kampung kini hanya bisa menggunakan rakit.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 18 Okt 2018, 07:36 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 07:36 WIB

Fokus, Padang - Sekitar tiga ribu warga yang berada di Jorong Lubuk Gobing, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, hingga kini masih terisolasi. Mereka terkurung dari dunia luar karena jembatan satu-satunya yang menghubungkan ke kampung mereka hancur dihantam banjir bandang yang terjadi Jumat lalu.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (18/10/2018), satu-satunya alat transportasi warga untuk bisa beraktivitas keluar kampung hanya rakit. Rakit tersebut dimanfaatkan pelajar untuk berangkat ke sekolah dan mengantarkan bahan makanan.

Meski banjir sudah enam hari berlalu, warga belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. Para korban banjir ini sangat membutuhkan bahan makanan, karena persediaan mereka hanyut dibawa banjir.

Sementara itu, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, setelah melakukan pencarian selama enam hari, tim SAR menemukan jenazah seorang warga yang terbawa banjir bernama Daswirman.

Jasadnya tertimbun material banjir bandang. Dia ditemukan tim SAR di daerah Kalo-Kalo, sekitar 10 kilometer dari lokasi korban terseret banjir bandang.

"Di lokasi itu kami temukan dan telah dikonfirmasi oleh keluarga korban dan benar itu adalah korban. Jarak dari warga melihat korban terakhir sampai ditemukan itu 10 kilometer," kata Kapolsek Lintau Buo Utara Iptu Surya Wahyudi.

Banjir bandang yang terjadi di Lintau Buo disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Tuo. Akibatnya, 20 rumah warga rusak berat terkena banjir. Sebanyak 70 warga harus mengungsi dan enam orang meninggal dunia. (Rio Audhitama Sihombing) 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya