869 Tim SAR Gabungan Dikerahkan untuk Cari CVR dan Korban Lion Air

Menurut Basarnas, belum ada perkembangan signifikan hingga siang ini terkait pencarian CVR dan korban Lion Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2018, 13:51 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 13:51 WIB
Basarnas Kerahkan Tim SAR Evakuasi Lion Air
Petugas Basarnas mempersiapkan peralatan untuk melakukan evakuasi di Dermaga BTKP, Jakarta, Senin (29/10). Basarnas menurunkan tim evakuasi ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Nasional masih fokus mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat itu di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Deputi Bidang Bina Tenaga, Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Agus Sukarno mengatakan, para penyelam terjun ke titik di mana sinyal ping locater CVR terdeteksi.

"Kemarin kan ping locater sudah bunyi. Sekarang area yang terdeteksi ada ping locaternya sudah diselami," kata Agus di Posko Taktis Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, perkembangan belum signifikan seperti kemarin hingga siang ini. Kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) bagian black box Lion Air.

"Upadate masih sama kok kaya kemarin, jadi belum ada perubahan yang signifikan," ucap Agus.

Dari data yang dikutip di Posko JICT, hari ini, tim SAR menurunkan 869 personel gabungan dan 119 penyelam yang terdiri dari 456 anggota TNI AL, 201 anggota Basarnas, 58 anggota Polri, 40 anggota TNI AD, dan 15 anggota TNI AU untuk mencari korban dan CVR Lion Air.

Selain itu ada 30 anggota KPLP, 18 orang dari Bea Cukai, 30 orang dari PMI, 10 orang dari Bakamla, 6 orang dari POSSI Semarang, dan 5 orang dari Indonesia Diver.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


65 Kantong Jenazah

Tim SAR Kembali Temukan Potongan Tubuh Korban dan Puing Lion Air JT 610
Kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 terlihat di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Polri mendapat sembilan tambahan kantong jenazah korban pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang. Total kantong jenazah yang diterima mencapai 65.

"Perkembangan hari ini sejak kemarin sore sampai dengan pagi ini tambahan jumlah 9 kantong jenazah. Kalau dijumlah dari TKP ada empat tahapan, 24, 24, 8, 9, jumlah semua 65," tutur Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat 1, Haryanto di RS Bhayangkara Polri, Jakarta Timur, Jumat (2/11/2018).

Sementara, total bagian tubuh untuk diperiksa tambahan tes DNA sekarang ini berjumlah 272. Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer mengatakan, jumlah tersebut di luar dari sembilan kantong jenazah yang baru diterima.

"Belum, itu 272 DNA postmortem di luar dari sembilan kantong jenazah yang baru. Dari 56 kantong jenazah, ini yang sembilan baru kita terima tadi pagi, belum kita buka karena kemarin dapatnya malam kita masuk dulu ke ruang penyimpanan, kemudian pagi ini baru mau kita buka," Lisda menjelaskan.

Hingga kini, belum ada lagi korban Lion Air yang teridentifikasi. Dari 189 data antemortem terverifikasi, masih ada 37 keluarga yang belum memberikan sampel DNA mereka.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya