Liputan6.com, Medan - Isak tangis mewarnai penyerahan jenazah Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Kapten Muas Efendi, yang menjadi korban kecelakaan Lion Air PK-LQP.
Jenazah Muas diserahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kepada keluarga di rumah duka, Komplek Griya Bestari Permai, Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara. Jenazah Muas tiba di rumah duka Sabtu (10/11/2018) sekira pukul 10.00 WIB.
Istri Muas, Mardiana Harahap, menangis tersedu-tersedu saat melihat jenazah orang yang dicintainya itu tiba. Dengan mengenakan jilbab berwarna hitam, Mardiana menangis melihat jasad suaminya berada dalam peti.
Advertisement
Ketika perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sedang menyampaikan kata-kata belasungkawa di depan rumah duka, Mardiana memutuskan duduk di bangku yang tidak jauh dari jenazah suaminya.
Para keluarga korban penumpang Lion Air itu terlihat memberikan semangat sambil memeluk Mardiana. Setelah perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyampaikan kata-kata duka, jenazah Muas dibawa masuk ke dalam rumah duka. Mardiana masih terus menangis dan menyandarkan kepala ke peti jenazah suaminya.
Sementara anak bungsu Muas, Egin Nasution menyebut ayahnya sebagai seorang pahlawan. Sebab, jenazah Muas disemayamkan di rumah duka tepat di Hari Pahlawan yang diperingati masyarakat Indonesia setiap tanggal 10 November.
"Tepat tanggal 10 November merupakan Hari Pahlawan. Hari ini jenazah ayahku disemayakan dan dikebumikan. Ayahku pahlawanku," ucap Egin dengan mata berkaca-kaca.
Di hadapan para tamu yang melakukan takjiah, Egin mewakili pihak keluarga mengatakan menerima jenazah Muas. Kepada keluarga dan warga, dia berharap segala perkataan dan perilaku ayahnya yang salah mohon dimaafkan.
"Kami juga berterima kasih kepada Dirjen Perhubungan Laut yang sudah membawa jenazah ayah kami ke mari," ucap Egin.
Setelah disemayamkan, jenazah Muas disalatkan di Musala Nur Iman. Kemudian jenazah korban Lion Air tersebut dikebumikan tidak jauh dari rumah duka.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
79 Penumpang Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati, Jakarta Timur kembali mengidentifikasi dua penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Dari hasil sidang rekonsiliasi pada hari ke-13, Sabtu (10/11/2018) teridentifikasi dua penumpang Lion Air JT 610," kata Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Haryanto di Jakarta, Sabtu.
Pertama, yakni penumpang atas nama Rifandi Pranata, laki-laki berusia 28 tahun yang teridentifikasi melalui DNA. Kedua, penumpang atas nama Joyo Nuroso, laki-laki berusia 50 tahun yang teridentifikasi melalui DNA.
Tim DVI akan langsung menyerahkan kedua jenazah tersebut kepada pihak keluarga hari ini di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta.
"Langsung diserahkan, sedang menunggu satu keluarga yang belum sampai," pungkas Haryanto seperti dilansir dari Antara.
Dengan demikian, hingga saat ini penumpang Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang yang telah teridentifikasi yakni 79 orang, terdiri 59 adalah laki-laki dan 20 orang perempuan.
Advertisement