Jelang Muktamar, Pemuda Muhammadiyah Diminta Terus Jaga Kebersamaan Antarkader

Jangan sampai Muktamar yang diselenggarakan di tanah kelahiran Muhammadiyah, diterpa isu yang akan menimbulkan perpecahan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Nov 2018, 02:39 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2018, 02:39 WIB
Pemuda Muhammadiyah Gelar Aksi di KPK
Massa dari Kokam Pemuda Muhammadiyah melaksanakan salat Jumat di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/3). Mereka berorasi menyampaikan 3 tuntutan dalam aksi #KawalKPKBerani, salah satunya menuntut penuntasan kasus korupsi e-KTP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda Muhammadiyah akan menggelar Muktamar XVII di Yogyakarta pada 26-28 November 2018. Salah satunya, mencari Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, yang kini jabatan tersebut masih diduduki oleh Dahnil Anzar Simanjuntak.

Salah satu calon Ketum, Sunanto atau disapa Cak Nanto, meminta semua peserta menjaga iklim ini tetap kondusif. Dia menuturkan, harus menjauhi isu-isu negatif dan saling serang, jelang Muktamar pemuda Muhammadiyah, hingga berlangsung dan selesai.

"Saya secara pribadi mengajak agar suasana yang sejuk, suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan dijaga bersama selama muktamar," ucap Cak Nanto dalam keterangannya, Minggu (25/11/2018).

Dia menuturkan, jangan sampai Muktamar yang diselenggarakan di tanah kelahiran Muhammadiyah, diterpa isu yang akan menimbulkan perpecahan. Bukan hanya dikalangan internal. Namun Muhammadiyah pada umumnya.

"Jangan gunakan politik segala cara dengan menyebarkan hoaks karena dapat memecah-belah persaudaraan antar kader Pemuda Muhammadiyah," ungkap Cak Nanto.

Dia menuturkan, jika memang ada yang ingin bersaing menduduki jabatan Ketum, maka harus melalui pertarungan ide dan gagasan. Jangan menggunakan cara yang buruk.

"Mau dibawa kemana Pemuda Muhammadiyah dalam empat tahun ke depan (jika menggunakan cara buruk)," jelas Cak Nanto.

Dia hanya mengingatkan, bahwa kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah, akan bisa ditopang dengan cara pemimpinnya bisa merangkul semua pihak.

"Kerja-kerja penguatan basis massa Pemuda Muhammadiyah akan berhasil jika ditopang oleh pemimpin yang menggerakkan model kepemimpinan kolektif," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya