Minggu Depan, Jembatan Nduga di Papua Kembali Dibangun

Untuk waktu pengawalan pekerjaan jembatan Nduga di Papua, Yudi mengaku pihaknya belum mengetahui hingga sampai kapan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2018, 06:42 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 06:42 WIB
Jalan Trans Wamena-Jayapura
Jalan Trans Wamena-jayapura menghubungkan 8 kabupaten di Pegunungan Tengah Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Papua - Sekretaris Perusahaan PT Istaka Karya Yudi Kristanto menegaskan peristiwa penembakan yang menewaskan 31 pekerja Trans Papua oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tidak akan menghentikan proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

"Kami akan melanjutkan pekerjaan proyek jembatan Nduga ini pada minggu depan. Kami juga meminta bantuan dari pihak TNI-Polri untuk mengawal selama proses pembangunan," ungkapnya.

Menurut Yudi, pihaknya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan tetap mendukung pemerintah, sehingga segera Jembatan Nduga akan kembali dikerjakan.

"Kami ini terikat kontrak dan berkewajiban terhadap penyelesaian pekerjaan. Jadi, pekerjaan tidak boleh terhenti karena ini adalah bagian dari program pemerintah, yakni pembangunan Trans Papua di segmen lima," ujar Yudi.


Waktu Pengawalan Pengerjaan Jembatan

20170510-Aksi Jokowi Naik Motor Trail-Pool
Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan KSAD Jenderal TNI Mulyono mengendarai motor trail saat meninjau pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mamugu 1, Papua, Rabu (10/5). (Dok. Biro Pers)

Sementara, untuk waktu pengawalan pekerjaan, Yudi mengaku pihaknya belum mengetahui hingga sampai kapan. Namun, dia meyakini sampai kondisi benar-benar aman bagi para pekerja di lapangan.

Selain itu, Yudi juga menapik keras kabar yang mengatakan aksi keji yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) terhadap pekerja PT Istaka diduga akibat pengambilan foto saat HUT OPM digelar.

"Hal itu adalah murni gerakan separatis yang dilakukan oleh KKB. Mereka hendak menganggu keamanan, termasuk pembangunan Trans Papua di segmen lima ini," ungkap Yudi saat dihubungi Antara, Jumat (7/12/2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya