Gaspermindo Tolak Mekanisme <em>Outsourcing</em>

Ketua Umum DPP Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia Moh Jumhur Hidayat menolak mekanisme tenaga alih daya (outsourcing) dipertahankan dalam sistem ketenagakerjaan.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Mar 2012, 23:05 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2012, 23:05 WIB
100828bjumhur.jpg
Liputan6.com, Bandung: Ketua Umum DPP Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia Mohammad Jumhur Hidayat menolak mekanisme tenaga alih daya (outsourcing) dipertahankan dalam sistem ketenagakerjaan. Menurut Jumhur hal ini bertentangan, baik perspektif pekerja maupun pengusaha.

"Tidak waras mempertahankan outsourcing karena bertentangan dengan asas dari siapapun, baik dari perspektif pekerja atau pengusaha," ujar Jumhur saat pembukaan Kongres III Gaspermindo (Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/3).

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu menjelaskan dari sisi buruh, mekanisme alih daya mengganggu kenyamanan dan tak ada jaminan dalam bekerja. Karena mekanisme ini sewaktu-waktu bisa diberhentikan. Sedangkan dari sisi pengusaha, menurut dia tak ada pengalaman yang terakumulasi (accumulated experiences) bagi para pekerja dan tak bisa memiliki sumber daya manusia yang unggul di perusahaan itu.

"Padahal inovasi sebagian besar berasal dari pekerjanya sebagaimana yang ada di Jepang dan negara-negara maju lainnya," tutur Jumhur.

Jumhur menegaskan mekanisme tenaga alih daya sudah kacau karena merambah pada tenaga inti perusahaan bukan lagi sebatas tenaga pendukung tidak tetap sehingga justru memberatkan biaya produksi. Ia pun mendesak pemerintah membenahi persoalan ini.

Dalam kesempatan ini, Jumhur juga memberikan Penghargaan Gaspermindo (Gaspermindo Award) kepada delapan aktivis buruh yang dinilai berjasa menyuarakan aspirasi buruh. Mereka adalah Alboin Sidabutar, Ali Thoyib, Yan Yahyan, Budi Sentosa Surbakti (almarhum), Bambang Harri Santosa Danukusumo (almarhum), Asep Supriadi, Dudi Fifetendi, dan Edi Mahmud (almarhum).

Jumhur juga menyatakan tidak bersedia lagi memimpin organisasi kaum buruh itu untuk ketiga kalinya. Ia pun berharap Gaspermindo jangan sampai pecah dan jangan ada intrik atau politik uang.

Rencanya, kongres Gaspermindo bertema "Buruh Bersatu: Menolak Penyalahgunaan Outsourcing" ini berlangsung hingga Ahad (4/3) besok.(ADI/AIS)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya