Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kesan-kesannya terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam peluncuran buku Jokowi Menuju Cahaya yang ditulis Alberthiene Endah. Dia mengatakan, selama 4 tahun bersama memimpin Indonesia, setiap waktu selalu dinikmati.
"Seperti dibicarakan, tentu kita sangat menikmati," kata JK memberikan kesannya di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (13/12).
Dia mengatakan, kesederhanan Jokowi serta cara memimpin dan menghadapi masyarakat dengan baik adalah hal yang paling menonjol.
Advertisement
"kesederhanaan Beliau memimpin, berperilaku menghadapi masyarakat dengan baik," kata JK.
Sementara itu, Alberthiene sendiri mengatakan buku tentang Jokowi itu merupakan yang kedua kalinya ia tulis.
"Pertama ketika menjadi Wali Kota Solo dan menjelang jadi Gubernur DKI. Setelah jadi Presiden, tentu banyak berubah terutama minimnya waktu karena kesibukan Beliau yang luar biasa di dalam mengabdi kepada rakyat," kata Alberthiene.
Dalam proses penulisan, dia mengaku menemukan cara bagaimana merekam aktivitas Jokowi dan membuat buku yang bisa memberikan makna bagi pembaca. "Saya membaca suara hati Beliau dari apa yang saya lihat, dari apa yang Beliau kerjakan," ujarnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sempat Kena Gusur
Jokowi sempat menceritakan kisah hidupnya saat berbincang-bincang dalam peluncuran buku Jokowi Menuju Cahaya yang ditulis Alberthiene Endah. Jokowi menceritakan kehidupannya mulai dari remaja hingga menjadi Presiden, termasuk saat tinggal di pinggir Kali Anyar, Solo, Jawa Tengah.
"Namanya hidup di kali, ya semua orang tahu, nggak harus saya ceritakan. Yang jelas kesulitan, kesusahan, dan perjuangan hidup menjadi keseharian kita. Dan saya kira hal-hal seperti itu tidak perlu diekspos," kata Jokowi di hadapan para tamu di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (13/12/2018) malam.
"Nggak mungkin kita hidup senang terus, nggak mungkin. Hidup susah terus nggak mungkin. Pasti ada susahnya, naik. Ada senangnya, naik. Ada susahnya turun lagi. Buat saya ya biasa saja. Saya jalani biasa-biasa saja," kata Jokowi.
Kemudian, dia juga mengaku pernah merasakan digusur dan tinggal di tengah hutan. Ketika itu tahun 1970, Jokowi ingat betul masih sekolah SD dan merasakan digusur. Lalu, setelah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan di Aceh, dia bersama keluarga hidup menumpang dengan bibinya di Kabupaten Bener Meriah.
"Dan betul-betul di tengah hutan, rumahnya satu dan ramai sekali, hampir setiap malam seperti itu. Buat saya biasa saja. Namanya di hutan, ya yang nongol ya babi hutan, kadang beruang. Buat kita ya biasa," kata Jokowi.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Advertisement