Tsunami Selat Sunda, 430 Rumah dan 9 Hotel Rusak Berat

Berdasarkan data pukul 07.00, 43 orang dinyatakan tewas akibat tsunami.

oleh Jennar Kiansantang diperbarui 23 Des 2018, 09:23 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 09:23 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018), menyebabkan 430 unit rumah dan 9 hotel rusak berat. Data itu terangkum dari lokasi terdampak di Lampung Selatan dan Banten.

"10 kapal rusak berat dan puluhan rusak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Minggu (23/12/2018).

Pendataan masih dilakukan. Berdasarkan data pukul 07.00, 43 orang dinyatakan tewas akibat tsunami.

Jumlah pengungsi, menurut Sutopo, masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.

"Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah," imbuhnya.

Masyarakat diimbau tak beraktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya.


3 Kecamatan Paling Parah

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, 23 orang meninggal di wilayahnya akibat tsunami Selat Sunda, Sabtu (23/12/2018) malam. Sementara itu, baru 288 orang yang berhasil dievakuasi.

"Dari 10 kecamatan pesisir, yang terparah Carita Labuan dan Kecamatan sumur," ungkap Irna.

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana sudah mulai diturunkan. Namun, menurut Irna, mereka masih kesulitan mengakses lokasi.

"Kami akan masuk lagi di jam 9 ke bawah untuk menangani evakuasi korban," ujar Irna.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan segera melakukan tanggap darurat. Menurut Irna, hingga kini masih terdapat keterbatasan logisitik bagi korban.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya