Debat Sebelum Debat Capres Cawapres

Arief mengatakan, keputusan KPU terkait bocoran daftar pertanyaan di debat capres bukan keputusan pribadi. Keputusannya disepakati bersama kedua kubu capres.

oleh Putu Merta Surya PutraLizsa Egeham diperbarui 09 Jan 2019, 00:05 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 00:05 WIB
Rapat Persiapan Debat Capres-Cawapres di KPU
Ketua KPU, Arief Budiman (tengah) memimpin rapat koordinasi persiapan debat pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden di Jakarta, Rabu (19/12). Rapat membicarakan persiapan debat pasangan capres-cawapres Pilpres 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat capres dan cawapres 2019 mulai digelar pada 17 Januari 2019. Para pasangan calon, baik nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai mempersiapkan diri.

Tema debat capres cawapres perdana adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Pertanyaan terkait tema tengah disusun oleh tim panelis yang ahli di bidang tersebut.

Rencananya, daftar pertanyaan seputar tema tersebut akan diberikan kepada pasangan capres dan cawapres sebelum debat.

Pemberian daftar pertanyaan atau kisi-kisi dari KPU menjadi perbincangkan, bahkan mendapat penolakan dari kubu Prabowo-Sandiaga.

Ketua Sekretaris Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, M Taufik menilai sikap KPU memberikan kisi-kisi materi debat pilpres melecehkan pasangan calon.

"Justru dia menurut saya melecehkan paslon, dia anggap paslon itu gak ngerti. Ini saya kira KPU ini kemunduran," kata Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.

KPU juga dinilai tidak rasional. Sikap KPU dianggapnya tidak wajar dan membuat kemunduran demokrasi.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai, pernyataan penolakan kubu Prabowo mengenai kisi-kisi dalam debat capres cawapres bagian dari manuver politik.

"Menurut saya itu bagian dari manuver, padahal itu yang disebut dengan pedoman sebagai kisi-kisi di dalam debat nanti dan itu juga akan mereka dapatkan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Menurut Ace, ada indikasi kubu Prabowo mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Serta membuat kesan KPU berpihak pada kubu petahana.

Dia menerangkan, pemberian kisi-kisi itu juga telah disepakati Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dalam rapat internal bersama KPU beberapa waktu lalu.

"TKN terlibat di situ, BPN juga terlibat di situ, dan diputusakan secara bersama-bersama. Nah tetapi kami melihat justru sebaliknya apa yang sudah disepakati oleh KPU itu kemudian di luar berkoar-koarnya yang lain," ujarnya.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak semua pihak bertarung secara sehat dalam Pemilu 2019, tanpa mencederai demokrasi. Dia meminta seluruh pihak tak melakukan upaya yang menggiring opini publik agar tidak percaya kepada penyelenggara pemilu yaitu, KPU.

"Untuk itu dari awal sudah saya ingatkan jangan main-main dengan itu, saya ingatkan jangan main-main. Tapi kalau masih main-main, saya juga punya mainan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Moeldoko mengatakan demokrasi di Indonesia saat ini sudah terjaga dengan baik. Dia mengingatkan agar tidak ada pihak yang coba-coba mencederai demokrasi ini.

"Sungguh saya berharap bahwa mari kita menuju sebuah demokrasi yang tertata dengan baik. Jangan dicederai, jangan diteror demokrasi yang terteror dan seterusnya. Ini sungguh tidak baik dengan masa depan bangsa dan anak-anak kita," jelas Moeldoko.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penjelasan KPU

KPU Bahas Teknis Debat Capres-Cawapres dengan Perwakilan TKN dan BPN
Direktur Program TKN Arya Bima (kedua kanan) memberikan keterangan usai menggelar rapat finalisasi debat capres-cawapres pertama di Gedung KPU, Jakarta, Senin (7/12). (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Ketua KPU RI Arief Budiman menjelaskan, polemik mengenai daftar pertanyaan di debat Pilpres 2019. Ia menilai, wacana yang berkembang malah menyudutkan pihaknya sebagai penyelenggara, juga memicu saling serang antara Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN).

"Kami perlu menjelaskan isu yang beberapa hari ini gencar menyudutkan 01, 02 dan paling banyak KPU," geram Arief di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2018, malam.

Sebagai pihak penyelenggara, papar Arief, keputusan KPU terkait bocoran daftar pertanyaan di debat capres bukan keputusan pribadi. Keputusannya disepakati bersama kedua kubu capres.

Tujuannya, agar kedua pasangan calon dapat menjawabpertanyaan dengan baik tanpa terkesan menyudutkan, menyerang secara teknis di luar substansi debat.

"Karena pengalaman di banyak tempat sering terjadi, jadi kami ambil putusan itu. Pesan penting kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan," jelas Arief.

Namun begitu, KPU juga mengamini jika debat tidak akan menarik, bila semua pertanyaan sudah diketahui oleh para kandidat. Karenanya, KPU menyiapkan segmen pertanyaan tertutup.

Nantinya kedua pasangan calon boleh saling bertanya dan menanggapi. "Jadi pasangan calon ini juga tetap akan diuji kompetensinya ya, maka dalam empat segmen kita bagi berimbang, masih tersedia dalam debat ini," Arief menandasi.

Sementara itu, susunan acara dalam debat pertama capres-cawapres untuk P‎ilpres 2019 selesai dibahas. Keputusan itu didapat dalam rapat bersama dengan KPU, bersama dengan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Prabowo-Sandi.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan dalam rapat tersebut ‎tata ruang panggung, dan terpenting adalah susunan acara bagi para calon kepala negara tersebut.

"Soal lay out ruangan sudah diputuskan termasuk posisi meja dan kursinya, jumlah undangan juga dan yang terpenting sudah tuntaskan susunan acara debat," ujar Arief di Kantor KPU, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Arief juga menuturkan, dalam debat perdana ada enam segmen. Pertama, segmen penyampaian visi dan misi dari masing-masing pasangan calon.

Kemudian kedua dan ketiga adalah menjawab pertanyaan terbuka. Lalu, nantinya para capres dan cawapres menjawab pertanyaan yang sudah disusun oleh panelis.

Selanjutnya untuk segmen keempat dan kelima adalah, masing-masing pasangan calon melemparkan pertanyaan kepada calon lainnya. "Jadi segmen itu menjawab pertanyaan yang disusun masing-masing paslon," katanya.

Terakhir adalah, KPU memberikan waktu kepada pasangan capres dan cawapres untuk menyampaikan penutup alias closing dalam debat perdana tersebut.

"Setelah dilakukan debat selesai, kami juga menyepakati akan dilakukan konfrensi pers bersama dari tim kampanye 01 dan tim kampanye 02," ung‎kapnya seperti dilansir dari Jawapos.

Pembekalan Kubu Jokowi-Prabowo

Momen Akrab Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di KPU
Dua calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan) berbincang saat pengambilan nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Prabowo mendapat nomor urut 01, sedangkan Jokowi 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno akan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam waktu dekat. Dia akan diberi arahan sebelum debat capres cawapres pada 17 Januari nanti.

"Rencananya dalam satu dua hari ini kami akan dipanggil dan diajak berdiskusi sama Pak SBY untuk memastikan bahwa kita juga mendengar pandangan beliau dan nasihat dari pada beliau yang telah berpengalaman berkali-kali mengikuti proses pemilihan," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Untuk itu, mulai hari ini dan dua hari ke depan, Sandiaga akan menetap di Jakarta sesuai arahan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sudirman Said untuk menyiapkan bekal persiapan debat.

"Saya tidak keluar negeri tidak keluar daerah tidak keluar Jakarta. Jadi stand by menunggu arahan karena tadi sore atau kemarin sore Pak Sudirman menyatakan untuk mengosongkan agenda hari ini," ucap Sandiaga.

Dalam debat nanti, mantan wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut akan membawa materi yang bersumber dari kegelisahan masyarakat di Indonesia. Dari situ, akan terlihat perbedaan pendekatan antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf kepada rakyat.

"Menurut pengalaman kami bahwa debat ini adalah cara terbaik untuk menyampaikan tentunya diferensiasi perbedaan antara pendekatan kami Prabowo sandi dengan pendekatan bapak Presiden Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf dalam menyikapi persoalan bangsa," tandas Sandiaga.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mempertanyakan siapa yang sesungguhnya yang berkontestasi dalam debat capres cawapres nanti. Apakah sang pasangan calon menampilkan dirinya yang otentik, atau malah sosok SBY bakal mendominasi.

"Kita lihat saja, apakah Prabowo akan menampilkan dirinya sebagai capres dan cawapres atau nanti menampilkan seperti mentor-mentornya," ujar Hasto di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Hasto mengindikasikan pasangan calon petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin tak perlu mentor debat capres cawapres. Mereka bakal tampil otentik sebagai dwitunggal pasangan calon presiden.

"Kan otentik. Kepemimpinan itu otentik, genuine, kepemimpinan itu berkarakter," kata Hasto.

Sekretaris Jenderal PDIP itu mengklaim persiapan debat pasangan nomor urut 01 mengalir saja. Jokowi kata dia, menyiapkan materi debat di tengah kesibukan tugas kepresidenan.

"Persiapan ada tapi mengalir. Pak Jokowi sekaligus menyiapkan tugas tugas kepresidenan juga melihat menyiapkan," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, Jokowi-Ma'ruf sudah menyiapkan jawaban atas jawaban-jawaban persoalan yang nyata. Tidak mengawang-awang.

"Hal yang membumi yang dirasakan rakyat itu nanti akan diberi jawaban oleh pak Jokowi Ma'ruf Amin," ujar Hasto.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla, tidak mau membeberkan siapa yang akan membekali Jokowi-Ma'ruf sebelum debat.

"Saya tidak tahu," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (8/1/2019).

JK menepis bahwa dirinya sendiri yang akan membengkali Jokowi-Ma'ruf saat debat nanti. Dia menyerahkan hal itu kepada TKN dan Ketua Tim Kampanye Nasional, Erick Thohir.

"Saya tidak, Erick itu yang punya timnya," kata JK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya