4 Curahan Hati Ahok, Terima Kasih dan Panggil Saya BTP

Jelang kebebasannya yang hanya tinggal menghitung hari, Ahok justru mengirimkan surat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Jan 2019, 13:36 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 13:36 WIB
Surat Ahok
Surat dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jelang kebebasannya Kamis, 24 Januari 2019. (Twitter @basuki_btp)

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan bebas dari penjara pada Kamis, 24 Januari 2019. Pria asli Belitung ini bebas murni usai menjalani hukumannya selama 2 tahun penjara dikurangi remisi 3 bulan 15 hari di Mako Brimob.

Letupan rindu rupanya sudah dirasakan oleh banyak orang. Mereka menuangkan rasa tak sabar ingin bertemu dan menanti karya-karya Ahok melalui media sosialnya masing-masing.

Namun rupanya, Ahok juga tak sabar. Jelang kebebasannya yang hanya tinggal menghitung hari, sang mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru mengirimkan surat. Surat tersebut diunggah oleh timnya dalam akun Twitter @basuki_btp.

Melalui surat tersebut, Ahok banyak mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selalu mendukungnya selama dirinya mendekam di balik jeruji besi. Bahkan, ia meminta kepada para pendukungnya untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilpres dan Pileg 17 April 2019.

Berikut curahan hati Ahok jelang bebas yang tertuang dalam surat dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Tak Mau Ada Penyambutan dan Panggil Saya BTP

Surat Ahok
Surat dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jelang kebebasannya Kamis, 24 Januari 2019. (Twitter @basuki_btp)

Mengawali suratnya, Ahok mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang baik yang selama ini selalu mendukungnya. Ahok juga berterima kasih untuk makanan-makanan yang dikirim untuknya di balik hotel prodeo.

"Terima kasih atas doa serta dukungan yang selama ini untuk saya. Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya bisa menerima banyak pemberian dari makanan, buah-buahan, pakaian, buku-buku, dan lain-lain dari saudara-saudara. Saya merasa begitu dikasihi. Dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar," tulis Ahok.

Rupanya, Ahok mendengar ketika dirinya bebas nanti, akan ada para pendukung yang menyambutnya. Ia pun meminta agar tidak perlu ada euforia penyambutan kebebasannya.

"Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob. Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari Kamis hari orang orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," kata Ahok.

2. Bersyukur Dipenjara

20161227-Hakim Bacakan Putusan Sela dalam Sidang Ahok-Jakarta
Senyum Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T Purnama alias Ahok sesaat sebelum dimulainya sidang lanjutan di PN Jakarta Utara, Selasa (26/12). Persidangan ketiga ini beragenda pembacaan putusan sela oleh majelis hakim. (Liputan6.com/Bagus Indahono/Pool)

Ahok mendekam di penjara lantaran kasus penodaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada 2016 silam. Pada putusannya, majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara menyatakan Ahok terbukti melakukan penodaan agama dan divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017.

Ahok mengambil banyak hikmah dari kejadian tersebut. Dia malah merasa bersyukur dirinya justru di penjara dan bukan kembali memimpin Ibu Kota pada 2017 lalu.

Menurut dia, di penjara, dia belajar menguasai diri. Dia pun banyak merenungkan sikapnya selama ini.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah Pencipta langit dan bumi bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017, Jika saya terpilih lagi di Pilkada tersebut saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai balaikota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya. Kuasai balaikota hanya untuk 5 tahun lagi. saya Jika ditanya Jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? saya akan katakan Saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (liburan remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang. pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada ahokers, para PNS DKI, para pembenci ku sekalipun, aku sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang disengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya. saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," ucap Ahok.

 

3. Imbau Simpatisannya Jangan Golput

20160725-Sidang-Jakarta-Ahok-IA
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama usai jalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7). Sidang kasus suap proyek reklamasi untuk berkas terdakwa mantan Dirut PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ahok bahkan sempat meminta kepada para pendukungnya yang disebut Ahokers untuk tidak golput dalam Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019. Pria berkacamata itu meminta Ahokers menggunakan hak pilihnya dalam ajang 5 tahunan tersebut.

"Pemilu dan pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019. saya menghimbau seluruh ahokers jangan ada yang Golput. kita perlu menegakkan empat pilar bernegara kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan empat pilar di atas di seluruh Indonesia, kita harus mendukung agar di DPRD, DPRD, dan DPR RI maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila," tutur Ahok.

 

4. Kutipan Soekarno

20160412-Dipanggil KPK, Ahok Beberkan Keterangan Soal RS Sumber Waras-Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ketika menunggu pemeriksaan di ruang tunggu KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Ahok memenuhi panggilan KPK terkait pemberian keterangan soal perkara pembelian lahan RS Sumber Waras (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menutup suratnya, Ahok mengambil kutipan Presiden pertama RI Soekarno dari buku yang dibacanya. Intinya adalah ia meminta agar kita meniru Soekarno dengan mencintai Pancasila.

"Saya ingin mengutip pidato Presiden Soekarno yang saya kutip dari buku Revolusi BELUM SELESAI, kumpulan pidato Presiden Soekarno 30 September 1965-Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967), Penyunting: Budi Setiono dan Bonnie Triyana, terbitan serambi (www.serambi.co.id). Apa yang Presiden Soekarno sampai kan aku harap juga Diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh ahokers dimanapun domisili saudara: " saudara-saudara. Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku. tetapi ialah jiwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan selama angkatan bersenjata Republik Indonesia berjiwa Pancasila Insya Allah swt, engkau akan tetap kuat, tetap kuat dan Sentosa, tetap kuat dan Sentosa, tetap kuat dan Sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirikan pada tanggal 17 Agustus 1945...... Engkau adalah penegak daripada Pancasila dan Setialah kepada Pancasila itu, pegang Teguh kepada Pancasila sila Pancasila itu, sebagaimana aku pun berpegang teguh kepada Pancasila, bela Pancasila itu. bahkan sebagaimana ku katakan lagi tadi. saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat dari pada atasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini."

"Majulah demi kebenaran, peri kemanusiaan dan keadilan.Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini," tutup Ahok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya