Menko Luhut: Tidak Benar Negeri Ini Mau Runtuh

Luhut menegaskan pemerintahan Jokowi-JK melaksanakan tugasnya secara profesional.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 29 Jan 2019, 20:34 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2019, 20:34 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di sela-sela Rapim TNI-Polri. (Foto: Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di sela-sela Rapim TNI-Polri. (Foto: Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan pengarahan pada para jenderal peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2019 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019). Dia meminta aparat ikut menyelamatkan rakyat Indonesia dari bahaya hoaks.

"Saya diundang untuk memberikan penjelasan mengenai pencapaian pemerintah secara terintegrasi, saya sampaikan soal ekonomi, infrastruktur. Saya ingatkan kita jangan terbawa oleh berita palsu atau hoaks. Jangan fake news. Pemerintah akan selalu menyampaikan berita yang benar dengan data yang benar," ujar Luhut usai memberikan arahan.

Luhut kemudian menyontohkan beberapa isu hoaks yang terus digoreng di publik, mulai dari negara yang akan runtuh hingga soal kriminalisasi ulama.

"Tidak benar bahwa misalnya negeri ini mau runtuh karena kita punya TNI-Polri kuat, tidak benar juga bahwa kita punya utang yang berlebihan, tidak benar juga PKI ada, tidak benar juga ada kriminalisasi ulama, dan sebagainya," tuturnya.

Dia menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK melaksanakan tugasnya secara profesional. Luhut pun meminta TNI-Polri menyampaikan ke masyarakat agar tidak menjadi korban hoaks yang dapat memicu perpecahan dan permusuhan.

"Kita tentu mengimbau supaya, kita kan realistis ada 150 juta lebih penduduk Indonesia yang tinggal di coastline. Kita ingin jangan sampai ada berita-berita palsu. Jadi kita memberikan penjelasan secara berjenjang ke bawah supaya rakyat jangan dibodohi oleh orang-orang yang latar belakangnya tidak jelas dan punya ambisi tidak jelas juga," ucap Luhut menandaskan.

 

 

Rapim TNI-Polri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Istana Negara Jakarta, Selasa (29/1/2019). Dalam acara itu, sejumlah jenderal purnawirawan TNI-Polri diundang. 

Berdasarkan pantauan, terlihat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Ia tampak mengenakan kemeja batik bewarna cokelat. Gatot datang sebagai tamu undangan pembukaan rapim TNI-Polri.

Jokowi mengatakan rapat pimpinan TNI-Polri ini memang pertama kalinya diadakan di Istana.

"Bukan apa-apa, tapi memang saya ingin rapim ini sekali-sekali kita lakukan di sini, kan enggak ada salahnya," ucap Jokowi.

Sebanyak 368 perwira tinggi TNI dan Polri yang hadir dalam rapat pimpinan pada tahun 2019 ini. Mereka terdiri dari 198 perwira tinggi TNI, dan 170 perwira tinggi Polri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya