Kemenristekdikti Rencanakan 400 Beasiswa untuk Atlet Berprestasi

Perguruan tinggi wajib mengalokasikan kuota dan jalur penerimaan mahasiswa baru bagi pelajar yang meraih prestasi olahraga.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 02 Mar 2019, 12:08 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 12:08 WIB
Erlando Stevano berhasil menyumbang dua medali bagi DKI Jakarta di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional   (Pomnas) XIV
Erlando Stevano berhasil menyumbang dua medali bagi DKI Jakarta di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIV (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional Program Kerja bersama Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekditi memberikan rekomendasi agar perguruan tinggi wajib mengalokasikan kuota dan jalur penerimaan mahasiswa baru bagi pelajar yang meraih prestasi olahraga. Kemenristekdikti pun merencanakan 400 beasiswa di 2019 untuk 10 perguruan tinggi.

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekditi sekaligus Sekjen Organisasi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Didin Wahidin menjelaskan, hal ini dikarenakan saat Asian Games berlangsung, banyak atlet mahasiswa yang berhasil menyumbangkan medali untuk Indonesia.

"Kami akan berusaha mengoptimalkan rancangan tersebut agar dapat terbentuk atlet-atlet yang berkualitas secara prestasi dan terjamin masa depannya," ujar Didin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (2/3/2019).

Karenanya, rekomendasi lain dari hasil musyawarah tersebut yakni atlet berprestasi pada kejuaraan atau liga mahasiswa nasional dan internasional harus diberi penghargaan dalam bentuk beasisa atau penghargaan lainnya.

Selain itu, juga perlu dibuatkan regulasi yang mengatur masa studi dengan modus pembelajaran non-konvensional bagi atlet yang mengikuti program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) secara berkelanjutan dan sepanjang tahun.

Kemudian, cabang Olahraga yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) juga harus mengacu kepada cabang olahraga Olimpiade, cabang olahraga wajib Universiade, cabang olahraga yang dipertandingkan ASEAN University Games, dan cabang olahraga asli Indonesia.

"Perlu diselenggarakan Pekan Olahraga Mahasiswa Paralimpik Nasional (Pomparnas) khusus bagi mahasiswa difabel dan penyelenggaraan kejuaraan/liga mahasiswa tingkat nasional rutin setiap tahun," lanjut Didin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mempersiapkan Atlet Mahasiswa

Musyawarah tersebut juga mengusulkan agar kalender akademik perguruan tinggi seluruh Indonesia menjadi seragam, dan Program Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) perlu mengembangkan jumlah atlet dan jenis cabang olahraganya.

Rekomendasi lain dari musyawarah tersebut juga mengusulkan agar PPLM cabang olahraga berorientasi untuk mempersiapkan atlet mahasiswa mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional, ASEAN University Games, dan Universiade.

Kemenristekdikti juga didesak perlu memfasilitasi perguruan tinggi untuk mengembangkan program studi dengan bidang kekhususan yang dibutuhkan untuk pengembangan olahraga. Sebab, pembinaan prestasi olahraga merupakan pembinaan yang sifatnya berjenjang dan berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya