Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jawa Timur. Kabarnya, KPK menangkap Ketua Umum PPP Rumahurmuziy, Jumat (15/3/2019).
Sebelum dikabarkan ditangkap, politikus yang jarib disapa Romi itu melakukan sejumlah aktivitas politik di Kediri dan Malang. Pada 13 Maret, Romi bertemu dengan sejumlah ustaz dan kyai di Kabupaten Malang.
Baca Juga
Aktivitasnya di Malang diabadikan Romi dalam akun instagramnya, @romahurmuziy. Romi mengunggah foto saat menjadi pembicara di atas podium.
Advertisement
View this post on Instagram
Dalam unggahannya itu, Romi menuliskan, "Alhamdulillah bisa terus berkeliling Nusantara bertemu para ustadz dan para kyai untuk meluruskan hoax dan fitnah, kali ini di Kabupaten Malang. Sebagai tokoh yang dekat dengan umat para kyai perlu menyampaikan materi anti hoax dan fitnah kepada para jamaah karena akhir-akhir ini hoax semakin marak terjadi. Belum selesai polisi memproses penyebaran hoax yang menyebut pak @jokowi akan melegalkan LGBT dan pernikahan sejenis, muncul lagi hoax yang menyebut pak @jokowi akan melarang Pendidikan agama. Penyebaran hoax akhir-akhir ini terlihat dilakukan dengan sistematis. Tujuannya adalah mendelegitimasi pemerintahan dengan isu agama. Sehingga peran kyai menjadi penting untuk meluruskan hoax dan fitnah terkait agama tersebut."
Usai dari Malang, Rumahurmuziy menghadiri acara Halaqoh Alim Ulama di salah satu hotel di wilayah Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diperiksa di Polda Jatim
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan berita terkait penangkapan seorang ketua umum partai di Jawa Timur. Saat ini, yang bersangkutan masih diperiksa penyidik di markas Kepolisian Daerah Jatim.
"Sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo, kepada Liputan6.com, Jumat (15/3/2019).
Namun, Ketua KPK Agus Rahardjo tidak membenarkan maupun menampik ketum yang ditangkap itu adalah Romahurmuziy atau Romi.
Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi, mengaku tak mengetahui kabar OTT KPK tersebut. "Saya belum tahu, saya lagi kunker," ujar Baidowi, Jumat (15/3/2019).
Berita penangkapan ini pun, kata Baidowi, belum tersebar di kalangan internal PPP. "Belum dapat info, kalau ada kita sampaikan," kata dia.
Baidowi pun meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada Sekjen PPP Arsul Sani atau Waketum PPP Arwani Thomafi. Namun ketika dihubungi, keduanya tidak merespons.
Advertisement