Bobol ATM BCA, Ramyadjie Priambodo Dapat Data Nasabah dari Black Market

Argo menuturkan, Ramyadjie telah melakukan aksinya sebanyak 91 kali dengan keuntungan berkisar Rp 300 juta. Namun, keterangan pelaku masih kerap berubah-ubah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Mar 2019, 19:04 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 19:04 WIB
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pembobolan ATM BCA dengan modus skimming yang dilakukan Ramyadjie Priambodo atau RP.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kerabat Prabowo Subianto itu mendapat data nasabah dari pasar gelap. 

"Dari black market di dalam internet. Dia ikut dalam suatu kelompok, sehingga saling tukar menukar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Argo menuturkan, Ramyadjie telah melakukan aksinya sebanyak 91 kali dengan keuntungan berkisar Rp 300 juta. Namun, keterangan pelaku masih kerap berubah-ubah. 

"Semua transaksi yang dilakukan tersangka RP itu dilakukan dalam bentuk bitcoin," tutur dia.

 

 

Gunakan Kerudung

Sebelumnya, Argo menyebut, Ramyadjie dalam setiap aksinya selalu mempertimbangkan sorotan CCTV. Dia pun mengelabuhi kamera pengawas dengan mengenakan kerudung.

"Dia menggunakan itu, berhijab, kemudian kayak perempuan sehingga kalau dilihat dari CCTV seperti perempuan," tutur Argo, Senin, 18 Maret 2019.

Menurut Argo, pelaku menggunakan kerudung saat mengambil ATM di bilangan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.

Dengan penyamaran itu, dia melancarkan aksi pembobolan ATM tanpa khawatir CCTV. "Setelah kita ungkap semua bahwa pelaku ini sudah 50-an kali narik-narik ATM. Dan barang bukti uang yang ada Rp 300 juta gitu," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya