Kibaran Sarung Sang Kiai, Jalan Berliku Ma'ruf Amin Menuju Kursi Wapres

Dalam buku yang ditulis oleh Syamsul Hadi Dkk itu, tergambar Ma'ruf Amin harus bekerja ekstrakeras menyatukan suara warga NU.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 21 Nov 2019, 15:06 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 15:06 WIB
Buku sepak terjang KMA di Pemilu 2019 diluncurkan.
Buku sepak terjang KMA di Pemilu 2019 diluncurkan. (Yusron/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan berliku Ma'ruf Amin menuju wakil presiden tergambar dalam buku berjudul "Kibaran Sarung Sang Kiai" yang di-launching, pada Kamis (21/11/2019).

Dalam buku yang ditulis oleh Syamsul Hadi Dkk itu, tergambar Ma'ruf Amin harus bekerja ekstrakeras menyatukan suara warga Nahdlatul Ulama (NU). Alhasil, dengan sumbangsih mayoritas warga Nahdliyin, Ma'ruf yang berpasangan dengan Jokowi menang dan mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Deputi Kepala Kesekretariatan Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Organisasi Juri Ardiantoro juga membenarkan bahwa perjuangan Ma'ruf Amin menjadi wakil presiden tidak mudah.

"Bahkan, sebelum dipilih menjadi cawapres, ada proses politik yang sangat dinamis," tutur Juri.

Setelah dipilih dan ditetapkan sebagai pendamping Jokowi, Kiai Ma'ruf harus menjahit kembali suara NU. Hingga akhirnya suara warga NU benar-benar menjadi satu untuk memenangkan Paslon 01.

"Tidak gampang bisa menyatukan suara warga NU dalam konteks politik praktis. Pada pemilu sebelum sebelumnya, suara NU selalu terbelah," tandas mantan Ketua KPU ini.

 

Banyak Gagasan Besar

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas pun mengaku, Ma'ruf Amin adalah ulama NU yang diharapkan dapat menjadi umara. Sebab, kata Robikin, Ma'ruf Amin punya cita-cita besar dalam membangun bangsa yang lebih baik.

"Misalnya, beliau selalu menyebut negara ini negara kesepakatan. Pernyataan itu sangat luar biasa mulianya. Beliau ingin NKRI tetap utuh dengan berbagai ragam sosial budaya," ujar Robikin.

Sebab itu, lanjut Robikin, PBNU saat itu sangat berharap Presiden Jokowi memilih KMA menjadi cawapresnya. "Setelah, dipilih warga NU pun menyatukan suara untuk memenangkan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," tambahnya.

Sementara itu, Syamsul Hadi, penulis buku Kibaran Sarung Sang Kiai mengatakan, banyak gagasan besar KMA yang dituangkan dalam buku terbitan Balai Pustaka itu. Di antaranya, mengenai arus baru ekonomi Indonesia.

"Selain gagasan, banyak hal-hal menarik selama Abah (KMA) berkampanye. Semua kami dokumentasikan dan tuangkan dalam buku ini," pungkas Syamsul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya