Ibu Kota Pindah ke Luar Jawa, Ini Respons Anies Baswedan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota negara dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2019, 17:47 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 17:47 WIB
Kartu Lansia Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan saat membagikan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2019 di Jakarta Islamic Center, Koja, Rabu (24/4). Anies menyebutkan, sebanyak 40.419 orang lansia akan mendapatkan kartu ini di tahun 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota negara dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Keputusan diambil dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemindahan Ibu Kota tidak akan menghambat pembangunan di Jakarta.

"Jadi tadi dalam pertemuan ini Presiden menegaskan bahwa pembicaraan mengenai Ibu Kota tidak ada hubungannya dengan rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta," ujar Anies di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/4).

"Rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta tetap jalan terus," sambung dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, pemindahan Ibu Kota hanya memberikan dampak pada urusan legislatif dan eksekutif. Di mana, nantinya seluruh kantor pemerintahan dipindahkan ke lokasi Ibu Kota yang baru.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Komitmen Anies

Anies Baswedan Tinjau Fasilitas Publik di HI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau fasilitas publik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (22/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara untuk urusan perdagangan, investasi dan perbankan tetap dipusatkan di Jakarta.

"Ini hanya mencakup urusan pemerintahan legislatif dan eksekutif," kata Anies.

Anies berkomitmen akan terus menyelesaikan persoalan yang dihadapi Jakarta. Baik masalah lingkungan hidup, ketersediaan air bersih, pengelolaan udara dan limbah.

"Transportasi juga masih jadi PR yang harus diselesaikan," sebutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya