Ekspresi Menteri Lukman Saat Ditanya Pemanggilannya oleh KPK

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, surat pemanggilan Lukman sudah dikirim KPK ke Kementerian Agama (Kemenag) pada 30 April 2019. Lukman dijadwalkan akan diperiksa pada Rabu, 8 Mei 2019.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 06 Mei 2019, 06:41 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 06:41 WIB
Menteri Agama Datangi Kantor Kemenag usai Disegel KPK
Menag Lukman Hakim Saifuddin memberi keterangan kepada awak media di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (18/3). Lukman Hakim mendatangi kantor Kemenag setelah ruang kerjanya disegel dan digeledah penyidik KPK. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin enggan bicara soal pemanggilan KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag.

Lukman usai memimpin sidang Isbat awal Ramadan 1440 H di Kantor Kementerian Agama, Minggu (5/4/2019), hendak menuju ke ruang istirahat. Awak media menghentikan langkah kakinya. Mereka menodong alat perekam. Juru kamera dari televisi nasional pun langsung menyorot wajahnya.

Salah seorang wartawan dari media online nasional melontarkan pertanyaan sweeping ormas di bulan ramadan. Lukman pun menjawab dengan santai. Tapi, Lukman diam ketika ditanya soal pemanggilannya oleh KPK.

Lukman hanya menunjukan ekspresi ungkapan pemintaan maaf. Ia langsung meninggalkan pewarta menuju salah satu ruangan di Kantor Kementerian Agama.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, surat pemanggilan Lukman sudah dikirim KPK ke Kementerian Agama (Kemenag) pada 30 April 2019. Lukman dijadwalkan akan diperiksa pada Rabu, 8 Mei 2019.

"Jadi kami harap yang bersangkutan datang memenuhi panggilan penyidik, karena pada panggilan pertama tidak datang dengan alasan ada kegiatan lain di Bandung," kata Febri.

Dalam kasus ini KPK menetapkan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi sebagai tersangka kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Romahurmuziy diduga menerima suap sebesar Rp 300 juta terkait seleksi jabatan di lingkungan Kemenag tahun 2018-2019.

Selain Romahurmuziy KPK juga menetapkan dua orang lainnya yakni, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ) dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanuddin (HRS). Keduanya diduga menyuap Romi agar mendapatkan jabatan di Kemenag.

Terima Banyak Laporan

KPK menemukan bahwa Romi tak hanya bermain pada proses jual beli jabatan di Kanwil Kemenag Jawa Timur. KPK mengaku menerima banyak laporan bahwa Romi bermain di banyak daerah di Tanah Air. KPK pun berjanji akan mendalami hal tersebut.

Dalam memainkan pengisian jabatan di Kemenag, Romi dibantu pihak internal Kemenag. KPK pun sudah mengantongi nama oknum tersebut. Hanya saja lembaga antirasuah masih menutup rapat siapa oknum tersebut.

KPK juga sudah menggeledah beberapa ruangan di Kemenag. Salah satunya ruangan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. KPK menenukan uang Rp 180 juta dan USD 30 ribu saat menggeledah ruang kerja Lukman yang merupakan kader di partai yang dipimpin Romi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya