Liputan6.com, Jakarta - Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid mengaku tak ambil pusing dengan kabar yang menyebut namanya masuk daftar menteri jika Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Putri Presiden ke-4 RI almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengaku memilih fokus menyelesaikan tahapan Pemilu.
"Itu yang kita fokuskan dan memastikan bahwa apapun hasilnya semua pihak bisa terima dengan baik," ujar Yenny Wahid selepas 'Silaturahmi dan Diskusi bersama mbak Yenny' di Kantor Wahid Foundation, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Yenny, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, enggan mendahului rencana atau menanggapi kabar yang belum pasti . Yang terpenting, kata Yenny, tugasnya mengantarkan Jokowi kembali memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan telah selesai.
Advertisement
"Dan beliau (Jokowi) juga sudah tahu aspirasi kita semua menyangkut masyarakat ke depan seperti apa yang harus kita perjuangkan. Bagi saya itu yang paling penting," katanya.
Yenny mengaku sejauh ini tidak pernah bertemu dan berbicara dengan Jokowi, termasuk mengenai isu namanya masuk dalam salah satu calon menteri. Yenny mengaku terakhir bertemu dengan Jokowi pada hari pencoblosan.
"Saya sudah sejak hari pencoblosan, sorenya kemudian quick count menunjukkan Pak Jokowi leading, itu terakhir saya ketemu. Saya berikan selamat pada Pak Jokowi. Ya sudah. kembali pada kesibukan masing-masing. Beliau kan harus kembali sebagai kepala negara, kepala pemerintahan memimpin negara ini lagi. Saya kembali pada tugas saya untuk membangun di tingkat masyarakat," tuturnya.
Yenny mengaku akan terus berkomitmen membangun Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan Yenny Wahid dengan kerja nyata membangun masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan toleran melalui Wahid Foundation atau lainnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saling Toleransi
Menurutnya, persoalan kesejahteraan sosial tidak bisa dilepaskan dari persoalan toleransi.
"Ini seperti ayam dan telur. Kalau masyarakat tidak rukun, kalau masyarakat konflik tidak bisa tercapai target ekonomi yang tinggi," katanya.
Untuk itu, Yenny berharap siapapun pemenang Pilpres 2019 harus mau merangkul dan mendengar aspirasi dari pihak kalah.
Apalagi, kata Yenny cita-cita Jokowi dan Prabowo tak jauh berbeda, yakni ingin membangun Indonesia yang adil, sejahtera, makmur, kuat dan disegani seluruh dunia serta tanpa persoalan radikalisme dan intoleransi.
"Ini kan bisa saling mengakomodir. Says yakin karena baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo memiliki keinginan untuk Indonesia di masa depan," tutupnya.
Advertisement