Ferdinand Demokrat Mundur Dukung Paslon 02, Sandiaga: Terima Kasih

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengucapkan rasa terima kasih terhadap Ferdinand yang dianggap telah banyak berjuang untuknya dan Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2019, 06:21 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 06:21 WIB
Prabowo dan Sandiag Uno Usai Sambangi Rumah SBY
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berada di dalam mobil usai pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (10/1). Prabowo-Sandi melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menyatakan mundur dalam mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ferdinand mundur lantaran tak terima bully-an terhadap Demokrat malah menyasar kepada istri dari ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Ani Yudhoyono.

Menanggapi hal itu, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengucapkan rasa terima kasih terhadap Ferdinand yang dianggap telah banyak berjuang untuknya dan Prabowo.

"Saya sendiri belum sempet ngomong langsung sama beliau, tapi percayalah bahwa kami memuliakan Bu Ani sebagai ibu negara dan kami mendoakan kesehatan Bu Ani," kata Sandiaga di Masjid Jami Al Hikmah, Jakarta Selatan, Minggu 19 Mei 2019.

Selama mendukung Prabowo-Sandiaga, dia mengaku, Ferdinand telah memberikan banyak masukan dan motivasi.

"Pak Ferdinand banyak dari memberi masukan memberikan motivasi semangat saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih," ujar Sandiaga.

Selain itu, apa yang menimpa Ani Yudhoyono saat ini. Sandiaga ingin agar masyarakat Indonesia ikut mendoakan Ani untuk cepat sembuh.

"Sekarang fokus daripada Pak SBY dan keluarganya tentunya bersama-sama rakyat Indonesia di bulan suci Ramadan yang mendoakan pemulihan Bu Ani," pungkasnya.

Atas Nama Pribadi

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat memberikan keterangan soal Andi Arief. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat memberikan keterangan soal Andi Arief. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan berhenti mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Keputusan itu diambil setelah Ani Yudhoyono di-bully di media sosial.

"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," cuit Ferdinand di akun Twitternya @FerdinandHaean2, Minggu (19/5/2019).

Setidaknya ada empat cuitan Ferdinand terkait buzzer setan gundul yang disebut telah merundung istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu. Namun Ferdinand tidak menyebut akun buzzer yang dimaksud.

Dia pun menyatakan perang terhadap buzzer setan gundul yang dimaksud. Ferdinand memperingatkan semua pihak tak menyerang Ani Yudhoyono yang kini tengah berjuang melawan penyakitnya di rumah sakit Singapura.

"Saya sudah niatkan hati untuk terus bersama bahkan sudah nyatakan akan ikut tanggal 22. Tapi perilaku idiot buzzer setan gundul yang punya hidden agenda dan kelakuan brutalnya membully Ibunda kami yang justru seharusnya didoakan, mk saya batalkan semua niat saya..!!" ucap Ferdinand di Twitter.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Ferdinand membenarkan cuitan tersebut ia tulis sendiri. Sikap tersebut ia pilih sebagai bentuk kekecewaannya terhadap buzzer yang merundung Ani Yudhoyono.

Ferdinand menduga aksi perundungan terhadap mantan ibu negara itu dilakukan oleh buzzer pendukung Prabowo-Sandi.

"Ya, saya akan berhenti dukung karena pendukung 02 tidak mengenal perikemanusiaan," kata Ferdinand saat dikonfirmasi wartawan.

Ferdinand menegaskan, keputusan berhenti mendukung Prabowo-Sandi tersebut dibuat atas nama pribadi, bukan Partai Demokrat.

 

Reporter: Nur Habibie

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya