Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan pascaaksi 22 Mei, pihaknya berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 8 milliar.
Sebab, beberapa hari usai aksi 22 Mei tersebut sejumlah rute mengalami pengalihan dan berhenti beroperasi. Sehingga mempengaruhi jumlah penumpang.
Baca Juga
"Sekitar Rp 8 miliar adalah hilangnya potensi pendapatan akibat turunnya jumlah pelanggan," kata Agung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Mei 2019.
Advertisement
Dia menjelaskan adanya penurunan jumlah penumpang mulai tanggal 21 Mei sejumlah 720 ribu dan 22 Mei 524.554. Agung menyebut biasanya dalam setiap hari penumpang Transjakarta mencapai 800 ribu.
Kendati begitu, mulai tanggal 23 Mei 2019 terdapat kenaikan jumlah pelanggan yakni 618.062 orang dan keesokan harinya kembali naik menjadi 681.554 orang.
"Tanggal 27 Mei kemarin jumlah pelanggan pulih kembali, 756 ribu kemarin," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pusat Aksi di Jalan Thamrin
Sebelumnya, kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin menjadi lokasi aksi 22 Mei.
Selain terjadi di sekitar gedung Bawasalu, kerusuhan sempat meluas ke wilayah Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat.
Karena hal itu Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan pengalihan arus lalu lintas atau rekayasa di sekitar gedung KPU dan Bawaslu.
Advertisement