DPR Akan Dalami Kasus 4 Tokoh Jadi Target Pembunuhan Saat Aksi Rusuh 22 Mei

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan nama empat tokoh yang jadi target para pembunuh bayaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 19:07 WIB
Relawan Cinta NKRI Bagikan Takjil untuk TNI - Polri
Peserta aksi yang tergabung dalam Mahasiswa dan Pemuda Relawan Cinta NKRI membagikan takjil ke anggota Polri yang bertugas di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Minggu (26/5). Aksi simpatik sebagai wujud apresiasi kepada anggota Polri-TNI yang menjaga keamanan aksi 22 Mei 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, pihaknya akan segera membahas dugaan rencana target pembunuhan empat tokoh pada aksi 21-22 Mei lalu. Rapat itu akan dilakukan seusai lebaran Idul Fitri. 

"Jadi soal ini kan baru dijelaskan kepada media oleh Pak Kapolri dan juga oleh jajaran pejabat yamg ada di bawah kordinasi Menkopolhukam," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Arsul pun menjelaskan alasan mengapa rapat tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat. Kata dia, salah satu alasannya karena kasus target pembunuhan tersebut masih dalam massa penyidikan.

"Kalau semua disampaikankan ketauan gitu loh. Nantikan siapa yang disasar berdasarkan alat bukti dan sebagainya. penyidikan itukan justru lebih banyak hal-hal yang dirahasiakan," ungkapnya. 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan nama empat tokoh yang jadi target para pembunuh bayaran. Pertama, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan dan terakhir adalah staf khusus presiden bidang intelijen dan keamanan, Goris Mere.

"Pak Wiranto, Pak Luhut, yang ketiga Kabin (Budi Gunawan), Keempat Pak Goris Mere," ujar Tito di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Selain menargetkan empat tokoh nasional, kelompok ini juga berencana membunuh pimpinan lembaga survei. Namun Tito tidak menyebutkan nama pimpinan lembaga survei yang dimaksud.

"Yang survei saya tidak mau sebut," singkatnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya