Kapolda Jateng: Bomber Kartasura Beli Bahan Peledak Secara Cicil Sejak 2019

Rycko mengatakan, bom yang digunakan pelaku tergolong sebagai low explosive dengan bahan baku black powder.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2019, 15:17 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2019, 15:17 WIB
Bom Bunuh Diri Ledakan Pospol Kartasura, Polisi Gelar Olah TKP
Petugas Inafis dan Polisi melakukan olah TKP di lokasi ledakan bom di Pos Polisi Pantau, Bundaran Kartasura, Sukoharjo Selasa (4/6/2019). Bom bunuh diri terjadi pada Senin pukul 22.20 WIB yang mengakibatkan pelaku aksi teror kritis dan tujuh polisi selamat. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahnie mengatakan, pelaku bom bunuh diri di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, RA membeli bahan-bahan untuk merakit bom dengan cara meminta uang dari orangtuanya. 

"Dia beli bahan minta uang dari ibunya, dengan mencicil beli komponen kimia dicampur black powder untuk dirakit. Jadi cicilnya sudah sejak tahun 2018 lalu," kata di Polda Jateng, Rabu (5/6/2019).

Dia menyebut komponen bom Kartasura yang ditemukan di lokasi kejadian sama persis dengan komponen yang diamankan polisi saat menggeledah rumah pelaku di Kranggan Kulon, Wirogunan, Kabupaten Sukoharjo.

Menurut dia, bom yang digunakan pelaku tergolong sebagai low explosive atau berdaya lemah, dengan bahan baku black powder.

"Diledakkan secara manual. Untuk bom kemarin tutup panci lapisannya," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ajak Orangtua Gabung ISIS

Pelaku juga diketahui belajar sendiri tentang cara membuat bahan peledak dan diaplikasikan sendiri di rumahnya. RA sempat mengajak orang tuanya untuk berbaiat kepada ISIS. Namun, kedua orang tua menolaknya.

"Kedua orang tuanya sempat diajak, namun menolak. Jadi sudah ditegur juga sama orangtuanya," tuturnya seperti dilansir Antara.

Untuk mengantisipasi keluarga yang terpapar paham radikal, Rycko sudah berkoordinasi dengan BNPT setempat untuk segera mensosialisasikan.

"Kami sudah meminta BNPT untuk turun sosialisasi pendekatan keluarga agar tidak ikut terpapar paham radikal," ungkap dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya