Tweet Terakhir Sutopo BNPB Sebelum Wafat di China

Sutopo wafat setelah menderita kanker paru-paru yang didiagnosis sejak Desember 2017.

oleh Muhammad Ali diperbarui 07 Jul 2019, 06:52 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 06:52 WIB
Perjuangan Sutopo (Sumber: Instagram/@sutopopurwo)
Perjuangan Sutopo (Sumber: Instagram/@sutopopurwo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Sabtu dinihari, (7/7/2019). Ia mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou.

Sutopo wafat setelah menderita kanker paru-paru yang didiagnosis sejak Desember 2017. Dia terbang ke China untuk menjalani pengobatan kanker yang dirasakannya kian mengganas. Meski demikian, Sutopo tak lelah untuk terus memberikan informasi tentang bencana alam di Indonesia melalui akun twitternya.

Dalam tweet terakhirnya, 15 Juni 2019, Sutopo memposting sebuah gambar tanpa keterangan. Hal ini di luar kebiasaan pria yang telah mendapatkan berbagai penghargaan tersebut. Dalam setiap postingan gambar, ia selalu memberikan keterangan terkait foto tersebut.

Namun begitu, jika dilihat secara seksama, gambar yang diposting Sutopo tersebut masih terkait dengan bencana di Indonesia. Foto itu berbicara tentang data hotspot di sejumlah wilayah Indonesia.

Postingan Sutopo mendapatkan respons dari para netizen. Ada 471 like, 83 retweet, dan 308 komentar.

"Luar biasa ini pak topo, twit terakhir nya foto indonesia dong tanpa pake caption apa2 seakan memberi tahu kalo, apapun sikon nya, indonesia selalu ada di benak bapak," tulis @renisariputri yang dikutip Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berikan Data Akurat

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan alur terjadinya banjir yang menerjang Sentani di Jayapura, di kantornya, Jakarta, Minggu (17/3). BNPB mencatat korban meninggal sudah mencapai 58 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sutopo merupakan sosok yang giat memberikan data akurat terkait bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia. Meski mengidap kanker paru stadium 4, dia tidak menyerah melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi bohong alias hoaks terkait bencana.

Di sela menerima penghargaan Liputan6 Award 2019, di SCTV Tower, Jakarta Selatan, Sabtu 25 Mei 2019, dia mengatakan, masyarakat sangatlah membutuhkan informasi secepat mungkin saat kondisi bencana terjadi. Untuk itu, jangan sampai ada celah untuk hoaks agar semua orang dapat tenang.

Untuk terus semangat dalam bertugas, Sutopo berpesan agar kita dapat mencintai pekerjaan, apapun bentuknya. Janganlah besar kepala karena jabatan, tetapi besarkanlah jabatan tersebut dengan ketekunan.

Sabtu, 15 Juni 2019, Sutopo mengunggah video yang menampilkan suasana terminal keberangkatan luar negeri di Bandar Udara Soekarno Hatta. Dengan suara lirih, Sutopo berpamitan dan mohon doa restu melalui video tersebut.

"Saat ini saya masih di Bandara Internasional Soekarno Hatta dalam rangka menuju ke Guangzhou China untuk berobat dari penyakit kanker yang makin menggerogoti dan makin menyakitkan. Saya mohon doa restu kepada seluruh rekan-rekan agar bisa sembuh dari sakit kanker ini, bisa terus berkumpul dengan keluarga, dan berkumpul dengan teman-teman," ucapnya.

Dalam video tersebut, Sutopo mengatakan bahwa keputusan berangkat ke Guangzhou adalah sebagai bentuk ikhtiar untuk mengobati kanker paru stadium IV yang dideritanya.

"Saya lakukan ikhtiar dan berobat ke luar negeri karena kondisi di rumah sakit disampaikan hasil dari scan sudah menyebar rasanya makin menyakitkan."

Berdasarkan keterangan pada caption unggahannya di Instagram, Sutopo akan berada di Guangzhou selama satu bulan.

"Saya di Guangzhou selama satu bulan. Maaf jika tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat," tulis Sutopo dalam unggahannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya