Soal Rektor Asing Pimpin PTN, Puan: Pemerintah Ingin SDM Unggul

Puan menuturkan saat ini rencana mendatangkan rektor asing ke PTN masih digodok oleh Menteri Riset, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Agu 2019, 01:05 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 01:05 WIB
Puan Maharani
Menko PMK Puan Maharani membuka dan menjadi Pembicara Kunci dalam 'Seminar Women in Sport' yang diselenggarakan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta pada Rabu (31/7/2019). (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koodinator Bidang PMK Puan Maharani menyatakan keseriusan pemerintah mendatangkan rektor asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurut dia, hal ini adalah strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas kampus di Indonesia.

"Jadi semangatnya bagaimana universitas itu bisa lebih baik daripada sekarang. Kenapa kemudian kita tidak mencoba untuk bisa mempunyai pemikiran yang lebih maju," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8/2019).

"Namun tentu saja itu harus dilihat lagi konsekuensi dan manfaat ke depan seperti apa," sambungnya.

Puan menuturkan saat ini rencana mendatangkan rektor asing ke PTN masih digodok oleh Menteri Riset, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Dia menegaskan bahwa rencana tersebut semata-mata untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) pada lima tahun mendatang.

Dengan masuknya rektor asing, maka SDM diharapkan dapat meningkat dan berkompetensi dengan negara lain. Terlebih, di pemerintahan berikutnya, Jokowi akan lebih fokus dalam pengembangan SDM.

"Ini mau kami lihat. Yang pasti ke depan itu fokus pemerintah adalah SDM yang lebih unggul, sumber daya manusia Indonesia yang lebih berdaya dan bisa mempunyai kompetensi lebih baik. Ya bagaimana menuju ke arah sana," jelas dia.

Kendati begitu, Puan mengaku belum mengetahui PTN mana yang nantinya bakal dipimpin rektor. Yang jelas, kata dia, ada kriteria khusus yang disiapkan pemerintah dalam memilih rektor asing yang akan mempin PTN.

"Ya banyak lah kriterianya," ucap Puan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya