Kepala BP Batam Bertemu Konjen RRC Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Konjen Pemerintah RRC di Medan, Qiu Weiwei bersama rombongan mengunjungi BP Batam untuk membahas peningkatan hubungan bilateral dan kerja sama dalam bidang ekonomi, investasi, industri, dan pariwisata.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Agu 2019, 16:46 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 16:46 WIB
Kepala BP Batam Bertemu Konjen RRC Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady menerima kedatangan Konsulat Jenderal Pemerintah RRC di Medan, Qiu Weiwei bersama rombongan di Gedung Utama BP Batam, Rabu (7/8).

Liputan6.com, Jakarta Kantor BP Batam mendapat kunjungan spesial di hari Rabu (7/8) siang. Konsulat Jenderal Pemerintah RRC di Medan, Qiu Weiwei bersama rombongan mengunjungi BP Batam untuk membahas peningkatan hubungan bilateral dan kerja sama dalam bidang ekonomi, investasi, industri, dan pariwisata. Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady secara langsung menerima kedatangan Qiu Weiwei. 

Edy Putra Irawady didampingi Kepala Kantor Pengelolaan Lahan Imam Bachroni, Direktur Promosi dan Humas Dendi Gustinandar, Direktur PTSP Endry Abzan dan Kasubdit Pemanfaatan Aset Lainnya Wildan Arief dan Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal Evi Elviana Bangun.

Qiu Weiwei menyampaikan bahwa Batam merupakan tempat yang baik bagi para investor melakukan usahanya. Letak geografis yang unggul dan memiliki status FTZ (free trade zone).

"Kami sangat senang dapat berkunjung ke Batam, karena Batam mempunyai pemandangam yang bagus, serta memiliki letak geografis yang unggul dan telah berkembang dengan pesat, dengan status FTZ (free trade zone) menjadikan Batam sebagai tempat yang baik bagi para investor melakukan usahanya di sini," ujar Qiu Weiwei dalam keterangan yang diterima Liputan6.com

Konjen Qiu Weiwei juga menyampaikan bahwa Batam merupakan salah satu tempat favorit para warga RRC berkunjung, itu di buktikan bahwa tahun 2018 lalu tercatat lebih dari dua juta wisatawan Tiongkok berkunjung ke Kepri.

"Bisa dikatakan pasar industri wisata Batam sangat besar bagi wisatawan Tiongkok. Oleh karena itu kami berharap hubungan baik antara Batam dan Tiongkok dapat terus ditingkatkan dan kami juga berharap BP Batam juga dapat terus memberikan dukungannya, katanya.

Lebih lanjut Qiu Weiwei mengatakan pihaknya juga ingin menghimbau kepada para investor asal Tiongkok yang berinvestasi di Batam agar dapat melakukan komunikasi yang komprehensif dengan BP Batam apabila menghadapi permasalahan terkait dengan kegiatan usahanya di Batam.

Kepala BP Batam memberikan apresiasi yang besar kepada Konjen RRC di Medan Qiu Weiwei beserta rombongan delegasi yang sudah bersedia berkunjung ke BP Batam.

"Saya berharap BP Batam dapat berkerja sama dengan Konsulat Jenderal RRC di Medan karena kami banyak program-program yang sedang dijalankan. Dan kami BP Batam rencananya bulan September ini akan ikut dalam kegiatan promosi ke Beijing," ujar Edy Putra Irawady. 

Dikatakan oleh Edy bahwa Batam memiliki kelebihan dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Batam merupakan tempat hub perdagangan lintas Asia, Eropa dan Amerika. Dan hanya Batam yang memiliki berbagai fasilitas unggulan dalam menarik para calon investor.

"Batam saat ini memiliki delapan sektor (pulau) yang dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi. Dan saya berharap pihak investor China dapat melakukan kegiatan investasi di ke tujuh pulau lainnya sehingga Batam dapat terus berkembang," jelasnya.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Tiongkok yang sudah melakukan kegiatan investasi di Batam dan juga para investor di Batam yang memiliki hubungan bisnis dengan pengusaha Tiongkok," tambahnya.

Terkait beberapa kendala yang dihadapi investor asing yaitu mengenai izin bekerja bagi tenaga kerja asing di Batam, Edy mengatakan pihaknya akan berupaya untuk memberikan solusi.

"Mengenai perizinan tenaga kerja asing merupakan kewenagan pemerintah pusat, akan tetapi kami akan berupaya untuk tetap memberikan dukungan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para investor yang ada di Batam," ujar Edy.

Direktur Prohum Dendi Gistinandar disaat pertemuan tersebut mengatakan bahwa Hubungan baik Indonesia (Batam) dengan China merupakan hubungan baik kedua Negara yang sudah terbentuk dan terjalin sejak lama dan Batam mengambil bagian dari hubungan bilateral tersebut.

"Dengan adanya rencana penerbangan langsung dari Tiongkok Beijing direct menuju ke Batam hal tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di Batam dan Kepri," ujarnya.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya