Liputan6.com, Bandung - Gunung Tangkuban Parahu masih berstatus waspada. Erupsi masih berlangsung dengan embusan asap dan semburan abu vulkanik setinggi 100 meter keluar dari kawah.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (9/8/2019), sejak erupsi pertama pada 26 Juli dan erupsi kedua 1 Agustus lalu, untuk pertama kalinya abu tipis terlihat di pos pemantau.
Abu menempel di jok sepeda motor dan kaca mobil. Pos ini berjarak sekitar 2,6 kilometer dari kawah ratu.
Advertisement
"Yang kita lihat lebih banyak di kawah ya. Namun, karena arah dan kecepatan angin bisa saja kemana-mana," kata Kepala Tim Erupsi Tangkuban Parahu Kristiyanto.
Meski lokasi wisata Tangkuban Parahu ditutup, para wisatawan tetap berdatangan. Terutama turis asing yang ingin mengunjungi kawah ratu.
Petugas berusaha menjelaskan dan melarang mereka untuk masuk dengan memperlihatkan kondisi erupsi dari layar CCTV. Larangan masuk berlaku di radius 1,5 kilometer dari kawah.
"Saya tidak mau pergi ke atas, bahaya sekali," kata wisatawan asal Australia Tim Dominic.