Gugur karena Disandera di Papua, Briptu Hedar Dapat Kenaikan Pangkat

Jasad Briptu Hedar sudah dievakuasi ke puskesmas setempat. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Agu 2019, 20:21 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 20:21 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihak Mabes Polri akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada almarhum Briptu Hedar. Hedar meninggal dalam penyanderaan sebuah komplotan di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

"Ya anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi," ujar Brigjen Dedi saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2019).

Informasi terakhir, Briptu Hedar sudah dievakuasi ke puskesmas setempat. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

"Jasad Briptu Hedar ditemukan pukul 17.30 WIT. Saat ini jenazah telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga," kata Kombes Ahmad.

Sebelumnya, seorang polisi atas nama Briptu Hedar disandera oleh sekelompok orang tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, peristiwa itu terjadi hari ini, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIT.

"Kejadian ini berawal dari Briptu Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor. Pada saat di Kampung Usir, Briptu Hedar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya," tutur Dedi dalam keterangannya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penyanderaan

Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

 

Menurut Dedi, saat Briptu Hedar menghampiri temannya tersebut tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung membawanya. Sementara Bripka Alfonso yang masih berada di motor langsunh kembali san mengadukan peristiwa itu ke Pos Polisi Kago, Kabupaten Puncak.

Setelah menerima laporan tersebut, tim melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat di Puncak.

"Kapolres Puncak Jaya, Bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," jelasnya.

Dedi meminta kelompok tersebut dapat bersikap bijaksana. Terlebih, hubungan aparat dengan masyarakat wilayah Puncak terbilang baik.

"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami. Selama ini anggota kami melaksanakan tugas di daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk, tetapi selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat," Dedi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya