Polisi Disandera Kelompok Tak Dikenal di Puncak Papua Ditemukan Tewas

Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Agu 2019, 18:41 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 18:41 WIB
Ilustrasi Penyanderaan 3
Ilustrasi Penyanderaan

Liputan6.com, Jakarta - Polisi atas nama Briptu Hedar yang disandera kelompok orang tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, dikabarkan tewas.

Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

"Sandera ditemukan meninggal," tutur Dedi saat dikonfimasi, Senin (12/8/2019).

Menurut Dedi, kuat dugaan para pelaku adalah anggota dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Ya dalam proses evakuasi dan tim gabungan TNI Polri juga sedang kejar," jelas dia.

Briptu Hedar pun akan mendapatkan kenaikan pangkat atas insiden yang dialaminya itu.

"Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikkan pangkat satu tingkat lebih tinggi," Dedi menandaskan.

Sebelumnya, eorang polisi atas nama Briptu Hedar disandera oleh sekelompok orang tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Dedi menyampaikan, peristiwa itu terjadi hari ini, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIT.

"Kejadian ini berawal dari Briptu Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor. Pada saat di Kampung Usir, Briptu Hedar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya," tutur Dedi dalam keterangannya.

Menurut Dedi, saat Briptu Hedar menghampiri temannya tersebut tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung membawanya. Sementara Bripka Alfonso yang masih berada di motor langsunh kembali san mengadukan peristiwa itu ke Pos Polisi Kago, Kabupaten Puncak.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sempat Lakukan Pendekatan

Setelah menerima laporan tersebut, tim melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat di Puncak.

"Kapolres Puncak Jaya, Bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," jelasnya.

Dedi meminta kelompok tersebut dapat bersikap bijaksana. Terlebih, hubungan aparat dengan masyarakat wilayah Puncak terbilang baik.

"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami. Selama ini anggota kami melaksanakan tugas di daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk, tetapi selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat," Dedi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya