Boy Rafli Amar Raih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi Unpad

Boy Rafli dinyatakan lulus pada Sidang Terbuka Doktor di Universitas Padjadjadjaran dengan IPK 3,90.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 20:59 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 20:59 WIB
Kapolri Lantik Enam Kapolda Baru
Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kapolda Papua yang kini menjabat Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Boy Rafli Amar meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Boy Rafli dinyatakan lulus pada Sidang Terbuka Doktor di Universitas Padjadjadjaran dengan IPK 3,90.

Saat sidang promosi doktor Ilmu Komunikasi Unpad, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian turut hadir sebagai penguji. Hadir juga  Presiden Komisaris BUMN PT PP (Persero) Tbk Andi Gani Nena Wea, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Kadivhumas Polri Irjen Pol. Muhamad Iqbal, dan Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Kapolri Tito Karnavian, yang hadir dalam sidang itu mengaku hadir bukan sebagai Kapolri, melainkan setara dengan penguji lainnya yakni sebagai akademisi.

"Saya datang ke sini bukan dalam kapasitas sebagai Kapolri, jadi tak perlu khawatir, Pak Boy mau jawab apa saja boleh," kata Tito.

Sementara itu, Andi Gani yang trutu menyaksikan jalannya sidang hingga akhir mengaku bangga atas gelar yang diraih Boy Rafli. Apalagi ditengah  kesibukannya sebagai pejabat Polri masih bisa menyempatkan diri menempuh studi S3.

"Saya bersahabat dekat dengan beliau. Sahabat yang low profile, rendah hati dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Saya mendoakan semoga segera mendapatkan promosi jabatan ke depannya," kata Andi Gani. 

Adapun disertasi Boy Rafli Amar berjudul Integrasi Manajemen Media Dalam Strategi Humas Polri Sebagai Aktualisasi Promoter.

Dalam disertasinya, Boy memaparkan bagaimana Polri melalui Divisi Humas dapat membangun opini publik melalui manajemen media yang dapat berpengaruh.

Boy menuturkan tak mudah bagi institusi Polri membangun kepercayaan publik. Survei Transparency Internasiobal Indonesia (TPI) pada tahun 2014, menempatkan Polri sebagai lembaga terkorup bersama DPR. Di tahun yang sama, sambung Boy, survei litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap institusi Polri hanya 46,7 persen.

Dari data tersebut, Divisi Humas Polri perlu bebenah dalam memandang era komunikasi. Terlebih dengan pesatnya perkembangan media sosial yang menjadi tantangan dan peluang baru bagi Polri.

"Fenomena media sosial tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Polri. Maka dari itu, Polri diharapkan dapat bersikap proaktif memanfaatkan media baru untuk kepentingan pengelolaan informasi ke luar dan ke dalam organisasi sebagai upaya membangun kepercayaan publik," kata Boy.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ikon Humas Polri

Terkait disertasi Boy Rafli, Kadivhumas Polri Irjen Pol. Muhamad Iqbal menjelaskan Polri akan menerapkan karya akademis tersebut. "Tentu saya sebagai Kadivhumas, itu sangat betul-betul kita jalankan," katanya.

Boy Rafli Ahmad tercatat cukup lama bertugas di lingkungan humas Polri. Lulusan Akpol 1988 itu pernah menjabat Karopenmas Divhumas Polri untuk masa jabatan 3 Juli 2012 hingga 17 Desember 2014.

Selanjutnya pada 17 Desember 2014 hingga 14 April 2016 Boy menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten.  Saat memimpin Polda Banten inilah Boy ditarik kembali ke Mabes Polri di era Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti.

Boy menjadi Kepala Divisi Humas Polri periode 14 April 2016 hingga 18 April 2017.  Selanjutnya, sejak 18 April 2017 sampai 13 Agustus 2018 Boy diangkat menjadi Kapolda Papua. Kini Boy menjabat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, tugas itu diembannya sejak 13 Agustus 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya