Habib Sholeh Al Muhdar Meninggal Dunia, PDIP Berduka

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Habib Sholeh.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Agu 2019, 08:33 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2019, 08:33 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Habib Sholeh.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Habib Sholeh. (Foto: Dok PDIP)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu ketua Mejelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) Habib Sholeh Al Muhdar meninggal dunia pada Jumat (30/8/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Habib Sholeh.

"Kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam. Habib Shaleh bin Hasan al-Muhdar selama ini selalu bersama PDI Perjuangan. Beliau pada saat kampanye pilpres menjadi jembatan yang sangat baik antara Tim Kampanye KH Ma'ruf Amin dengan tim PDI Perjuangan," kata Hasto dalam siaran persnya, Sabtu (31/8/2019).

Habib Sholeh meninggal dunia Situbondo, Kamis, 30 Agustus 2019. PDIP, kata Hasto mendoakan Habib Sholeh agar mendapat tempat yang terbaik di sisi Tuhan.

Habib Sholeh, kata Hasto, adalah sosok ulama muda yang malang melintang mengabdi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Bersama Gus Dur dan para ulama NU, ia terus menggelorakan keislaman yang ramah, moderat, dan toleran. Menurut Hasto, hampir setiap saat ia bersilaturahmi dengan para habib, kiai, dan ulama, menggaungkan cinta pada Tanah Air.

Ia pun sangat dekat dengan kalangan nasionalis, karena menurut almarhum, Islam dan nasionalisme tak boleh dibentur-benturkan. Islam dan nasionalisme berada dalam satu tarikan nafas, sebagaimana pesan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.

Dalam beberapa bulan terakhir, kata Hasto, Habib Sholeh bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia memastikan bahwa PDIP adalah rumah besar kaum nasionalis yang dekat dengan habaib, kiai, dan ulama. Ia menjadi mediator PDI Perjuangan dengan para habaib dalam rangka memastikan bahwa PDI Perjuangan sangat dekat dengan Habaib dan umat Islam.

"Jasa almarhum luar biasa. Habib Sholeh hadir sepeti halnya pejuang kemanusiaan, pendekar penuh belas kasih. Selalu tangan terbuka menolong siapapun tanpa mengenal lelah. Almarhum selalu hadir dalam safari kebangsaan yang dilaksanakan oleh PDI Perjuangan selama Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif," ujar Hasto. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kampanyekan Jokowi

Selama pemilu presiden, kata Hasto, Habib Sholeh juga keliling ke kampung-kampung menjelaskan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang dekat dengan umat Islam dan pesantren. Sebagai sosok yang dekat dengan Kiai Ma'ruf Amin, kata dia, almarhum juga menyampaikan program-program keumatan yang akan diemban dalam 5 tahun mendatang.

"Jasa almarhum adalah berbakti dan bekerja dalam sunyi, tapi hasilnya nyata sehingga kita mampu merespons hoaks secara bermartabat," kata Hasto.

"Pulangnya Habib Sholeh ke rahmatullah merupakan kehilangan besar bagi PDI Perjuangan dan kalangan Nahdhiyyin. Kecintaannya pada Tanah Air dan persaudaraan kebangsaan merupakan amal shaleh almarhum pada negeri ini yang akan terus dikenang oleh keluarga besar PDI Perjuangan," tandas Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya