Cuaca Panas, Rafflesia Patma di Kebun Raya Bogor Mekar Tak Sempurna

Rafflesia Patma tengah mekar di Kebun Raya Bogor. Tumbuhan parasit yang merupakan bunga terbesar di dunia ini berstatus terancam punah.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Sep 2019, 16:05 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 16:05 WIB
Rafflesia Patma mekar di Kebun Raya Bogor.
Rafflesia Patma mekar di Kebun Raya Bogor. (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Rafflesia Patma tengah mekar di Kebun Raya Bogor. Ini merupakan keberhasilan yang 14 bagi Kebun Raya Bogor setelah bunga jenis yang sama mekar pada tahun 2010.

"Proses mekar Jumat sore kemarin tapi mekar lebih maksimal tadi subuh," kata Peneliti Kebun Raya Bogor Sofie Mursidawati, Sabtu (14/9/2019).

Menurut dia, parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai itu bisa mekar sampai 2-3 hari. Jika cuaca sedang lembab, setiap bunga bisa mekar sempurna lebih dari tiga hari.

"Tapi keadaannya tidak sempurna. Dari lima kelopak, dua helai kelopak yaitu bagian atas dan kanan robek," ujar Sofie.

Ia menjelaskan, kondisi Rafflesia Patma ini tidak tumbuh sempurna disebabkan karena faktor cuaca. Suhu udara di Kota Bogor mencapai 32,5 derajat celcius pada saat bunga langka tersebut sedang proses mekar.

"Karena kemarin kemungkinan juga terkena sinar matahari langsung. Sebelumnya suhu udara paling tinggi 30° cc sehingga bunga bisa mekar dengan sempurna," kata Sofie.

Sofie berharap, dua knop atau bakal calon bunga Rafflesia Patma lainnya yang diprediksi dua pekan ke depan akan mekar, keadaannya sempurna tidak seperti sekarang ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Status Terancam Punah

Rafflesia Patma mekar di Kebun Raya Bogor. (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)
Rafflesia Patma mekar di Kebun Raya Bogor. (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Sejak 2010, Rafflesia Patma di Kebun Raya Bogor mekar untuk yang ke-14 kalinya. Rafflesia Patma yang di Kebun Raya Bogor merupakan tumbuhan endemik asal Pangandaran yang bersifat parasit.

"Dia hidup dan berkembang biak dalam jaringan tubuh inangnya sejenis anggur hutan atau menempel pada tumbuhan Tetrastigma," kata Sofie.

Tumbuhan parasit yang merupakan bunga terbesar di dunia ini berstatus terancam punah. Flora ini tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

"Tapi hanya lalat jenis tertentu saja yang dapat melakukan penyerbukan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya