Manaker: Polteker Bisa Tandem Dengan Industri

Menaker Hanif mengajak dunia usaha mengundang para dunia usaha lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah.

oleh stella maris pada 24 Sep 2019, 16:41 WIB
Diperbarui 24 Sep 2019, 17:17 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

 

Liputan6.com, Jakarta Kerja sama dengan industri sesuai jurusan atau bidang di Polteknaker Bekasi, Jawa Barat dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berharap civitas akademik Politeknik Ketenagakejaan mampu mencetak kualitas lulusan sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.

"Melalui kerja sama dengan industri, sehingga nanti Polteknaker bisa tandem dengan industri, kalau industri butuh kader-kader manajemen, hubungan industrial maupun K3," kata Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka seminar ketenagakerjaan bertema Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul, di Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Hanif, pentingnya civitas akademika atau lembaga pendidikan bersinergi dengan industri atau dunia usaha dalam menghadapi tantangan dan peluang menyambut revolusi industri 4.0, sebabkan kunci keberhasilan investasi SDM adalah partisipasi industri.

"Semakin tinggi partisipasi industri, maka akan semakin tumbuh tingkat keberhasilan investasi SDM yang berhasil. Selama ini kalau kampus-kampus lain, tak sespesifik di Poltanaker. Meski baru 2017 didirikan, tapi setidaknya kerja sama dengan industri bisa diperkuat," katanya

Hanif Dhakiri mengatakan saat ini pihaknya konsentrasi dua hal di masa depan. Pertama, memastikan agar penciptaan lapangan kerja berjalan lebih banyak dan lebih berkualitas. Kedua, penguatan akses dan mutu tenaga kerja (pembangunan SDM).

Sebab merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif.

"Saya berharap semua pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan momentum revolusi industri untuk bergerak bersama menciptakan harmonisasi dalam membangun hubungan industrial yang kondusif," ujarnya.

Menaker Hanif mengajak dunia usaha mengundang para dunia usaha lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah untuk investasikan sebanyak mungkin SDM agar memiliki kualitas yang baik, jumlah SDM memadai, dan persebaran SDM merata di berbagai daerah.

"Tanpa tiga hal tersebut, masa depan kita semakin berat. Agar tantangan ringan maka kita harus siapkan SDM menjadi SDM unggul dan memiliki daya saing yang baik, sehingga ekonomi kita bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan," katanya.

 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Seminar ketenagakerjaan bertema Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul.

 

Sementara Sekjen Kemnaker Khairul Anwar bidang masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang unik dan berdimensi dengan sektor lain. Tidak sekedar mengatur hubungan kerja (during employment) melainkan juga pra kerja hingga pasca kerja.

"Pekerjaan rumah utama bangsa ini adalah bagaimana memanfaatkan SDM yang melimpah agar bisa memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja dan lebih utama yakni, bagaimana agar pekerja tetap dapat bekerja," katanya.

Khairul mengatakan SDM merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif.

Pencapaian ini tidaklah mudah karena itu pengembangan kompetensi pekerja menjadi syarat utama. Untuk itu, Kemnaker berharap lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dapat ikut berperan mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia.

"Kami tidak dapat menghindar dari teknologi, bahkan kami segera berupaya positif membentuk ekosistem digital dari semua lini agar bisa menjadi negara siap digital. Mari kami dukung kebijakan pembangunan kepada orang untuk mengembangkan kemampuan mereka di ekosistem digital ini."

Melalui seminar ketenagakerjaan, sekjen juga berharap adanya masukan atau gagasan-gagasan baru dari narasumber dan peserta seminar. Dalam rangka menciptakan SDM berkualitas dan berdaya saing termasuk lulusan politeknik untuk dapat diterima dalam pasar kerja dan dunia industri masa depan.

Pembukaan seminar ketenagakerjaan dihadiri Staf Ahli Kemnaker Bidang Ekonomi dan SDM Kemnaker Aris Wahyudi, Irjen Budi Hartawan, Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3 Iswandi Harli, dan 300 peserta yang terdiri dari 120 mahasiswa dan dosen Polteknaker, serta 180 orang manajemen perusahaan.

Disaksikan anggota dewas BPJSK Aditya Warman, Menaker Hanif Dhakiri menyerahkan sertifikat kenggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Polteknaker dan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada dosen dan tenaga administrasi Polteknaker.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya