Anies: Petugas Ambulans Tugas Saat Demo Berpotensi Kena Fitnah

Anies tetap meyakini petugas ambulans DKI bertugas sesuai SOP yakni memberikan bantuan kesehatan, bukan membawa batu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Sep 2019, 12:49 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 12:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Diaspora Indonesia, Sabtu (10/8/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Diaspora Indonesia, Sabtu (10/8/2019).(Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi tudingan ambulans DKI yang ditahan Polda lantaran membawa batu untuk para demonstran.

Menurutnya, kacaunya suasana saat demo di kompleks Parlemen, Senayan pada 24-25 September, menurutnya berpotensi menimbulkan kabar simpang siur hingga fitnah bagi petugas kesehatan yang berada di lokasi.

"Potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli, selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi. Jadi bukan sesuatu yang sederhana,” kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Anies tetap meyakini petugas ambulans DKI bertugas sesuai SOP yakni memberikan bantuan kesehatan, bukan membawa batu.

"Saya percaya bahwa ambulans kita mengikuti SOP, mengikuti prosedurnya, jadi mereka bekerja sesuai itu. Dan itu sudah dilakukan lama, ya dari kemarin-kemarin, bukan hal yang baru, sejak bertahun-tahun ya kita bekerja mengikuti SOP," ucapnya.

Satu ambulans yang ditahan Polda menurut Anies mengalami kerusakan lantaran ada aksi lempar batu saat demo. "Ada kerusakan iya," katanya.

Mantan Mendikbud itu meminta semua pihak tidak tergesa menyimpulkan petugas kesehatan sebagai pemasok batu untuk demo ricuh.

"Ada begitu banyak warga masyarakat yang terselamatkan oleh kerja ambulans-ambulans ini,” katanya.

"Dan harus dicatat bahwa mereka bekerja. Mereka berada dalam situasi tadi malam, situasi lapangan yang tidak sederhana, karena itu kita tidak usah terburu-buru untuk menyimpulkan apa pun," Anies menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya