Kondisi Kompol Aditia Korban Pengeroyokan Berangsur Membaik

Dewi bersyukur, setelah berbulan-bulan Aditia dirawat di Singapore General Hospital (SGH), kondisi suaminya membaik.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Sep 2019, 23:32 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 23:32 WIB
Kompol Aditia
Kompol Aditia Mulya masih terbaring lemah di rumahnya, Semarang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kompol Aditia Mulya masih terbaring lemah di rumahnya, Semarang, Jawa Tengah. Ia menjadi korban pengeroyokan saat melerai tawuran dua kelompok silat di Wonogiri, Jawa Tengah.

Sang istri, Dewi Setyowati (39) menuturkan hanya bisa bersabar menghadapi kondisi suaminya itu. Ketiga anaknya yang masih duduk di sekolah dasar (SD) juga kerap bertanya kapan ayahnya sembuh dan bisa bermain kembali.

"Anak-anak suka tanya, 'Kapan yah Papi sembuh? Ingin berenang lagi, pingin main sama Papi'," cerita Dewi, Kamis (26/9/2019).

Bahkan, kata dia, anak bungsunya kerap mengekspresikan kemarahannya kepada mereka yang menyakiti ayahnya. Namun ia mengajarkan agar bersabar menghadapi cobaan ini.

"Yang paling kecil suka bilang, "Aku ingin balas coba tuh yang mukul Papih itu. Mau aku balas, mau aku tendang', karena masih kecil ya. Saya bilang tidak boleh," jelas Dewi.

Dewi bersyukur, setelah berbulan-bulan Aditia dirawat di Singapore General Hospital (SGH), kondisi suaminya membaik. Saat ini Aditia sudah bisa merespons saat diajak berinteraksi.

"Alhamdulillah sudah semakin membaik, semakin stabil, sudah sering merespons. Karena waktu di Singapura tuh respons kadang-kadang saja. Kalau di sini, responnya sudah lebih baik. Karena mungkin ada anak-anak juga, kan dengan suara anak, ibunya Mas Aditia juga lagi di sini," ujar Dewi.

 

Ajak Anak Salat Berjemaah

pukul-ilustrasi-140119a.jpg
Ilustrasi pemukulan

Dewi mengaku dirinya sering mengajak ketiga anaknya salat berjamaah. Semakin hari pun, ketiga anaknya menerima kondisi Aditia.

"Kalau sama anak-anak lebih jadi lebih sering salat berjamaah, salatnya bareng-bareng. Tapi anak-anak sekarang tidak apa-apa, itu sudah risiko pekerjaan bapaknya," ucap Dewi.

Dewi mengaku dirinya miris melihat kejadian-kejadian yang menimpa aparat kepolisian belakangan ini. "Yang terakhir kesiram bensin itu, ya Allah, polisi seperti sudah tidak dihargai lagi," tutur Dewi.

Aditia menjadi korban pengeroyokan saat melerai tawuran dua kelompok silat di Wonogiri, Jawa Tengah. Saat kejadian, 8 Mei 2019, Aditia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Wonogiri.

Akibat peristiwa itu, Kompol Aditia menderita cidera di bagian tengkorak kepalanya karena dipukuli dengan batu konblok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya